Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Matinya Konvensi Tergantung Perilaku Elite Demokrat

Kompas.com - 02/01/2014, 13:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota komite konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Effendi Ghazali memprediksi pelaksanaan konvensi tetap tidak akan meriah pada tahun 2014 ini. Pasalnya, hidup dan matinya konvensi ini sangat tergantung pada perilaku para elite Partai Demokrat.

"Secara umum, hidup matinya konvensi, meriah tidaknya itu tergantung dua hal. Pertama, partai mana pun kalau dihambat dengan berbagai kasus, konvensinya akan terpukul," ujar Effendi saat dihubungi Kamis (2/1/2014).

Effendi menilai banyaknya kader Partai Demokrat yang diperiksa terkait perkara hukum di tahun ini akan sangat menentukan citra dari partai itu. Citra partai, lanjutnya, akan sangat berpengaruh pada popularitas konvensi.

"Faktor yang kedua tergantung pada perilaku para elite Partai Demokrat yang kerap menyatakan pernyataan kontroversial. Kritik ini langsung direspon dengan membentuk juru bicara," ucap Effendi.

Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) ini melihat meski sudah ditunjuk juru bicara, pola komunikasi Partai Demokrat tidak menunjukkan perbaikan.

"Belum ada perubahan signifikan sampai saat ini," katanya.

Kampanye tak menonjol

Selain faktor internal Partai Demokrat, Effendi juga melihat saat ini peserta konvensi belum memaksimalkan kampanye. Dia melihat hanya Dahlan Iskan dan Anies Baswedan yang memiliki kampanye yang kuat sehingga elektabilitasnya pun mulai terasa.

Sementara itu, Gita Wirjawan dan Endriartono, sebut Effendi, kampanye yang dilakukan tidak sesuai dengan pribadi masing-masing. Beda lagi dengan Irman Gusman dan Marzuki Alie yang kurang terekspos.

"Khusus Marzuki, saya lihat dia punya ide yang sangat berbeda dengan Pak SBY. Saat ini, Partai Demokrat sebenarnya butuh orang-orang yang menunjukkan perbedaan dengan Pak SBY sebagai solusi dari ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintahan," tutur Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com