Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Pemahaman Nihil, Banyak Caleg Tak Lapor Dana Kampanye

Kompas.com - 27/12/2013, 22:56 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sedikitnya, 67 calon anggota legislatif (caleg) DPR dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan belum melaporkan sumbangan dana kampanyenya. Bendahara Umum PDI Perjuangan Olly Dondokambey mengatakan, salah satu faktornya adalah pemahaman caleg yang masih minim soal pelaporan dana kampanye.

"Karena pemahaman nihil, (caleg) belum menggunakan dana kampanye. Jadi mereka tidak melaporkan," ujar Olly usai menyerahkan laporan dana kampanyenya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (27/12/2013).

Olly menilai, selain itu, peraturan soal pelaporan dana kampanye sangat ketat. Hal itu membuat caleg enggan menggunakan dana kampanyenya. "Karena Peraturan KPU (PKPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Dana Kampanye) sangat ketat, sehingga banyak yang belum menggunakan dana kampanye," kata dia.

Dikatakannya, total jumlah hasil sumbangan caleg dan kas partai untuk dana kampanye partai itu Rp 130 miliar. "Kami melaporkan dana kampanyeotal Rp 130,842,436.,20 miliar," ujar Olly.

Ia menjabarkan, dana kampanye itu didapat dari kas rekening partai untuk pemilu sejumlah Rp 26.640.250.373, dan sisanya Rp Rp 103.047.185.747 merupakan total jumlah dana kampanye calon anggota legislatif (caleg).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Sebut Timnas Harus Kuat Fisik dan Mental

Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Sebut Timnas Harus Kuat Fisik dan Mental

Nasional
Jokowi: Kita Semakin Dekat dengan Impian Bermain di Piala Dunia

Jokowi: Kita Semakin Dekat dengan Impian Bermain di Piala Dunia

Nasional
AHY Sebut SBY Ikut Pertimbangkan Calon Kepala Daerah dari Demokrat

AHY Sebut SBY Ikut Pertimbangkan Calon Kepala Daerah dari Demokrat

Nasional
KPK Ungkap Anggaran Pendidikan Lebih Banyak Mengalir ke Kampus Milik Instansi Pemerintah Dibanding PTN

KPK Ungkap Anggaran Pendidikan Lebih Banyak Mengalir ke Kampus Milik Instansi Pemerintah Dibanding PTN

Nasional
Langkah Menyelamatkan PPP Kembali Masuk ke Parlemen

Langkah Menyelamatkan PPP Kembali Masuk ke Parlemen

Nasional
KPU Bersiap Gelar PSU Usai Kalah Sengketa pada 20 Gugatan di MK

KPU Bersiap Gelar PSU Usai Kalah Sengketa pada 20 Gugatan di MK

Nasional
[POPULER NASIONAL] Akhir 31 Tahun PPP di Senayan | Edy Rahmayadi Tak Takut Hadapi Mantu Jokowi

[POPULER NASIONAL] Akhir 31 Tahun PPP di Senayan | Edy Rahmayadi Tak Takut Hadapi Mantu Jokowi

Nasional
Daftar 20 Pemungutan Suara Ulang yang Diperintahkan MK

Daftar 20 Pemungutan Suara Ulang yang Diperintahkan MK

Nasional
Sandiaga Uno dan Kegagalan PPP Lolos ke Parlemen, “Bukan Saatnya Cari Biang Kerok”

Sandiaga Uno dan Kegagalan PPP Lolos ke Parlemen, “Bukan Saatnya Cari Biang Kerok”

Nasional
Setelah Periksa Hasto PDI-P, KPK Harap Dapat Tangkap Harun Masiku dalam Satu Pekan

Setelah Periksa Hasto PDI-P, KPK Harap Dapat Tangkap Harun Masiku dalam Satu Pekan

Nasional
PKB Ingin Gandeng PDI-P pada Pilkada Jatim, Mungkinkah Koalisi 'Abang-Ijo' Bakal Terjadi?

PKB Ingin Gandeng PDI-P pada Pilkada Jatim, Mungkinkah Koalisi "Abang-Ijo" Bakal Terjadi?

Nasional
KTT Tanggap Darurat Gaza, Prabowo Minta Aturan Hukum Perang Dihormati

KTT Tanggap Darurat Gaza, Prabowo Minta Aturan Hukum Perang Dihormati

Nasional
Indonesia Bekuk Filipina, Erick Thohir: Tidur Nyenyak Kita...

Indonesia Bekuk Filipina, Erick Thohir: Tidur Nyenyak Kita...

Nasional
Prabowo: Ngeri, Negara yang Anggap Dirinya Modern dan Beradab Bisa Langgar Hukum Humaniter

Prabowo: Ngeri, Negara yang Anggap Dirinya Modern dan Beradab Bisa Langgar Hukum Humaniter

Nasional
Terungkap di Sidang, Komposisi Saham Tol MBZ Berubah Sesudah Operasi

Terungkap di Sidang, Komposisi Saham Tol MBZ Berubah Sesudah Operasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com