Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Berjalan dan Cara Anies Baswedan Berjumpa Rakyat

Kompas.com - 27/12/2013, 11:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Memasuki pagi hari, bus biasanya berhenti di rest area untuk sarapan dan memberikan waktu kepada rombongan untuk mandi. Anies tak berusaha tampil eksklusif. Mau tidak mau, dia harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Dia dan anak-anaknya ikut mengantri di toilet umum bersama warga lain yang juga tengah menempuh perjalanan jauh. Hal ini terus terjadi di hari-hari berikutnya.

Warga pun tak ada yang mengenalnya. Mereka hanya terheran dengan pria yang sedang mengantri memiliki wajah yang mirip dengan stiker besar yang ditempel di badan bus.

Tidak kapok

Meski kerap menemui hambatan di perjalan dan mendapat fasilitas seadanya, Anies mengaku tak kapok mengulangi kembali perjalanan jalur daratnya ke tempat-tempat lain di luar jawa. Menurutnya, dengan berkeliling pakai jalur darat, membuat dia dengan masyarakat yang akan didatangi lebih dekat.

Bahkan, Anies sempat dicegat seorang warga yang baru saja membaca artikel tentang ibunda Anies, Aliyah Rajasa di sebuah koran. Ketika itu, bus Anies tengah melintas di Kediri saat hendak menuju makam Bung Karno di Blitar. Bapak yang diketahui bernama Djoko Sunarno itu pun berteriak dan melambaikan tangan. Anies menggubrisnya dengan turun dari bus, dan menghampiri pria setengah baya itu di pagar rumahnya.

Cara seperti ini, sebut Anies, lebih mengesankan dibandingkan berkampanye dari satu titik ke titik lainnya menggunakan pesawat terbang. “Kita tidak akan pernah tahu buruknya fasilitas, kendala-kendala lain yang dirasakan masyarakat. Dalam perjalanan ini, saya banyak melihat dan memperhatikan, dan juga merasakan,” katanya.

Kampanye dengan cara seperti ini, ucap Anies, akan terus diterapkannya ke wilayah lain. “Semakin sederhana transportasi yang kita pakai, maka kita akan semakin mendekati pada realitas yang ada di masyarakat. Rencananya saya akan pakai cara ini ke wilayah lain. Misalkan, ke Indonesia Timur pakai kapal laut, atau di Kalimantan pakai moda transportasi sungai,” imbuh Rektor Paramadina ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com