PEKALONGAN, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, enggan melakukan blusukan layaknya kandidat calon presiden lain.
Menurutnya, cara yang dilakukannya dia sebut dengan "berkeliling", bukan blusukan yang terkesan seperti melakukan inspeksi mendadak.
"Bukan blusukan. Ini cara saya yang disebut dengan berkeliling. Saya tidak masuk ke kampung karena saya bukan pejabat pemerintah yang bisa melakukan inspeksi," ujar Anies di sela-sela perjalanan 3.000 kilometer keliling Pulau Jawa.
Mantan Tim Delapan Komisi Pemberantasan Korupsi ini juga menjelaskan alasan lain tidak mau melakukan blusukan ke daerah perkampungan.
"Saya ingin otentik. Saya tidak ingin datang mencari masalah dan mengekspose. Mari kita lihat Indonesia dengan lebih baik," ucapnya.
Anies mengatakan, dia lebih memilih mendatangi komunitas-komunitas dengan berbicara dan mengajak diskusi. Salah satu caranya adalah dengan menempuh jalur darat berkeliling Pulau Jawa.
"Dengan begini, kami bisa lebih dekat dengan realitas yang ada," ucap Rektor Universitas Paramadina itu.
Menurut Anies, cara berkeliling ini sebenarnya sudah lama dia terapkan saat menggagas gerakan Indonesia Mengajar.
Gerakan Indonesia Mengajar adalah sebuah gerakan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar di daerah pelosok Indonesia.
Mahasiswa-mahasiswi terbaik dari seluruh universitas dikirimkan ke wilayah itu untuk menjadi tenaga pengajar.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan