Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2013, 11:12 WIB

KOMPAS.com — Sabtu (21/12/2013) subuh, Ratu Atut Chosiyah harus merasakan bagaimana mengantre untuk mendapatkan kesempatan mandi di kamar mandi. Di paviliun Cendana, tempat Atut menjalani masa pengenalan (mapenaling), ini hanya tersedia satu kamar mandi sehingga ke-16 penghuninya harus bersabar mendapat giliran.

Selama menunggu kamar mandi kosong, Atut terlihat membereskan kasur lipat. Semalaman di situlah Gubernur Banten ini memejamkan mata setelah kelelahan menjalani pemeriksaan di gedung KPK dari pagi hingga petang.

"Kelihatannya seperti itu. Saya melihat Atut sempat tertidur. Posisinya miring ke kiri," kata seorang petugas jaga.

Ranjang empuk nan nyaman yang sebelumnya dinikmati penguasa Banten ini dalam sekejap berubah 180 derajat. Kepada teman sesama tahanan Atut sempat mengatakan, "saya ikhlas menerima ini."

Tak ada televisi, pendingin ruangan, dan fasilitas lainnya. Meski begitu, petugas tadi memastikan di kamar pesakitannya Atut tak akan kepanasan dan digigit nyamuk.

"Di sini kan adem dan nyamuknya juga enggak banyak kok," ujarnya.

Sebagai tahanan baru, seusai membersihkan badan, Atut bersama tahanan lain diwajibkan membersihkan kamarnya dengan cara menyapu, mengepel lantai, dan sebagainya.

"Menyapu dan mengepel itu tugas wajib bagi tahanan baru," ujar petugas sipir tadi.

Mengenai pembagian siapa yang harus menyapu dan siapa yang mengepel lantai tergantung penghuni kamarnya sendiri.

"Mereka yang mengatur."

Sedangkan membersihkan blok, kata petugas tadi, tidak diwajibkan kepada tahanan baru.

"Kalau kebersihan blok, ada petugas kebersihan sendiri," ucapnya.

Tahanan baru, kata petugas itu, memiliki hak yang sama dengan tahanan lama, yakni bisa berkeliling di bloknya sejak pukul 08.00 sampai 17.00. Atut juga diberikan makan tiga kali dalam sehari. Sipir itu menceritakan, menu yang dihidangkan untuk tahanan mapenaling di antaranya, nasi, bubur, sayur kangkung, tempe bacem, dan urap.

"Saya enggak begitu tahu menu lengkapnya. Tapi hari ini ada urap, sayur kangkung, tempe bacem. Ada juga daging, tapi enggak sering, daging itu diselang-seling," ungkapnya.

Selain harus berbagi fasilitas kamar mandi dengan tahanan lainnya, Atut juga harus tidur berimpitan di paviliun Cendana, salah satu ruangan di rutan Kelas II A tersebut. Hal itu diperkuat dengan adanya informasi bahwa kapasitas rutan tersebut sudah overload atau melebihi batas. Papan informasi yang berada dekat pintu masuk menunjukkan kapasitas rutan tersebut sebetulnya hanya mampu menampung 619 orang, tetapi jumlah tahanan dan napi di sana berjejal 1.030 orang. Artinya, orang di rutan itu sudah melebihi standarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com