Pujian itu disampaikan Fukuda dalam pertemuan dengan Presiden SBY di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12/2013). Dalam pertemuan, Presiden SBY didampingi para menteri. Fukuda datang membawa para pebisnis Jepang.
"Pak Fukuda menyampaikan apresiasi yang tulus selaku pribadi dan juga dari komunitas pebisnis Jepang terhadap capaian prestasi ekonomi Indonesia dalam sembilan tahun terakhir di bawah kepemimpinan Presiden SBY," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha sesuai pertemuan.
Julian mengatakan, Fukuda teringat ketika pelantikan SBY sebagai Presiden tahun 2004. Saat itu, pendapatan per kapita Indonesia baru sekitar 1.000 dollar AS. Sekarang, kata Julian, telah mencapai 4.000 dollar AS per kapita.
"Jadi berarti empat kali lipat dalam sembilan tahun kepemimpinan Presiden SBY. Ini sesuatu yang tidak biasa atau bisa dikatakan luar biasa menurut Pak Fukuda. Dalam catatan beliau, tidak ada negara lain yang demokratis sebesar Indonesia bisa mencapai percepatan perekonomian sebesar itu," kata Julian.
Julian menambahkan, Fukuda juga menyampaikan harapan dari komunitas pebisnis untuk diberi kesempatan berinvestasi dan berkontribusi di luar ekonomi seperti kegiatan sosial.
Enam perusahaan terbesar di Jepang yang menyertai Fukuda, kata Julian, berkomitmen untuk menanamkan investasi di Indonesia di sektor infrastruktur, pangan, pendidikan, kesehatan, dan sektor lain. Tak disebutkan total nilai investasinya. Hanya, kata Julian, investasi itu bakal menjadikan Jepang sebagai negara yang berinvestasi terbesar di Indonesia.
"Ini bukti atau komitmen dari pihak Jepang bahwa mereka atau sungguh-sungguh meningkatkan aktivitas ekonomi mereka, investasi mereka. Tentu diharapkan ini memberi manfaat yang menguntungkan bagi kedua negara, bagi kedua masyarakat Indonesia dan Jepang," kata Julian.
Julian mengatakan, kepada delegasi Jepang, Presiden SBY menyebut, bahwa investasi di Indonesia masih menjanjikan. Pasalnya, kata dia, konsumsi domestik sangat besar dan perekonomian terus tumbuh.
"Ini memberikan potensi atau peluang untuk peningkatan investasi pedagangan di masa yang akan datang," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.