"Kita lihat, kalau mau berkampanye sibuk urus pakaian yang islami, ucapan assalamualaikumnya difasih-fasihkan," kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari dalam diskusi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (17/12/2013) siang.
Menurutnya, politik simbolis itu sudah tidak bisa memikat hati rakyat saat ini. Partai Islam, jika ingin bersaing dengan partai-partai nasional, menurutnya harus bergerak dengan strategi yang lebih nyata. Sementara itu, Pemimpin Redaksi Jurnal Maarif Institute Ahmad Fuad Manani mempertanyakan perolehan suara partai islam yang terus turun.
Menurutnya, hal tersebut merupakan fenomena yang mengherankan mengingat pergerakan berbagai organisasi islam terus meningkat.
"Ini fenomena yang menarik, banyak islamisasi besar di masyarakat, banyak yang pakai atribut islam, organisasi Islam, gerakan Islam politik semakin menguat, tapi kenapa perolehan suara partai islam terus menurun?" ujarnya.
Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi menilai, perolehan suara partai islam yang terus menurun itu disebabkan pergerakan partai nasional yang begitu kuat. Perolehan suara partai-partai islam selalu diambil oleh partai nasional.
"Partai islam turun, partai nasionalis ambil suaranya. Kalau partai nasionalis turun, partai nasionalis yang lain yang ambil suaranya," ujar Burhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.