Julian mengatakan, Presiden sudah mendapatkan informasi akan gangguan yang terjadi menjelang Pemilu 2014. Presiden, sebut Julian, juga sudah memberikan instruksi secara langsung dan tidak langsung kepada jajarannya, terutama pihak kepolisian.
"Kepolisian sebagai poros garda pengamanan terdepan diminta untuk meningkatkan kewaspadaan atau antisipasi segala kemungkinan, bila ada rencana teroris khususnya pada Natal dan Tahun Baru," kata Julian di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (15/12/2013).
Julian membantah bila pernyataan Presiden SBY itu justru menimbulkan keresahan baru. Menurutnya, Presiden SBY selaku kepala negara mengajak semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan.
Gangguan Pemilu 2014
Presiden menyebut ada elemen-elemen tertentu yang merancang gerakan untuk mengganggu keamanan dan ketertiban menjelang Pemilu 2014. Presiden mengatakan telah menerima laporan dari Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman.
"Saya dapat laporan dari Kapolri, ada elemen-elemen yang merancang gangguan keamanan dan ketertiban di tempat-tempat tertentu. Sudah diikuti dan insya Allah bisa dicegah. Ini mungkin seolah-olah berkaitan dengan pemilu, padahal tidak," kata Presiden saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (12/12/2013), Jakarta, sebelum melakukan kunjungan kerja ke Jepang.
Presiden menilai wajar menghangatnya situasi politik menjelang Pemilu 2014. Namun, Presiden menyerukan kepada para elite parpol dan seluruh politisi untuk tetap menahan diri selama kampanye.
"Ada batas kepatutan dalam kampanye pemilu agar rakyat tidak jadi korban. Saya senang selama ini kolega-kolega saya, para elite dan politisi, pada saatnya mampu menjaga keteduhan pelaksanaan kampanye," kata Presiden.
"Namun, tidak mustahil ada pihak-pihak tertentu dengan motif tertentu yang tidak baik. Solusinya, di samping masyarakat luas tetap waspada, jajaran pemerintah, terutama aparat keamanan dan penegak hukum, harus bekerja ekstra. Boleh politiknya menghangat, tapi keamanan ketertiban masyarakat dapat kita jaga," pungkas Presiden.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.