Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Desak Staf Wa Ode Jujur Beri Kesaksian

Kompas.com - 12/12/2013, 18:33 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Staf pribadi mantan anggota DPR RI Wa Ode Nurhayati, Sefa Yolanda, bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi alokasi Dana Penyesuian Infrastruktur Daerah (DPID) dengan terdakwa politisi Partai Golkar, Haris Andi Suharman di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (12/12/2013).

Saat memberi kesaksian, Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berulang kali mendesak Sefa untuk jujur dan mengingatkan bahwa Sefa telah disumpah sebelum bersaksi. Jaksa mengatakan, kesaksian Sefa bertolak belakang dengan sejumlah saksi lain dari pegawai Bank Mandiri terkait transfer uang ke rekening Wa Ode.

"Tadi semua saksi menyatakan Saudara (Sefa) tidak bawa uang ke teller itu? Saudara sudah disumpah ya. Kami harap berkata jujur," kata Jaksa Rini Triningsih.

Mulanya, Jaksa menanyakan apakah Sefa pernah mentransfer Rp 1,5 miliar ke rekening Wa Ode. Sefa membenarkan hal tersebut. Namun, dia membantah uang itu diberikan oleh Haris. Sejak datang ke Bank Mandiri cabang DPR RI, Sefa mengaku telah menenteng uang dari Wa Ode itu.

"Uangnya dari Wa Ode," kata Sefa.

Sementara itu, pegawai Bank Mandiri, Gunawan, mengaku tak melihat Sefa datang membawa uang. Hal senada dikatakan teller Bank Mandiri, Daeng Lyra. "Sore hari Haris datang menarik uang Rp 1,5 miliar. Kemudian Sefa datang," kata Lyra.

Sefa mengatakan, dia pernah lebih dari satu kali diminta Wa Ode mentransfer uang. Namun, Sefa mengaku tak tahu keperluan Wa Ode terkait uang tersebut. Sefa juga menegaskan dirinya telah memberi keterangan dengan benar di persidangan.

Seperti diketahui, Haris didakwa menyuap Rp 6,250 miliar kepada politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Wa Ode yang saat itu menjabat anggota DPR RI. Uang itu agar Wa Ode selaku anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR mengusahakan wilayah Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bener Meriah, dan Kabupaten Minahasa sebagai daerah penerima alokasi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com