Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Indonesia Belum Punya Industri Pertahanan yang Baik

Kompas.com - 11/12/2013, 13:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengakui, jika sarana dan prasarana dalam menunjang keamanan yang dimiliki Polri masih minim. Hal itu diperparah dengan minimnya jumlah industri pertahanan yang dimiliki Indonesia.

"Indonesia adalah pengguna (sarana dan prasarana keamanan) yang besar, tapi belum memiliki industri pertahanan yang cukup," kata Sutarman saat membuka pameran Aspacpol 2013 Expo and Forum di Jakarta Internastional Expo (JIExpo) Kemayoran, Rabu (11/12/2013).

Pameran internasional bidang keamanan internal negara tersebut akan dilangsungkan selama tiga hari hingga 13 Desember 2013 mendatang. Pameran tersebut diselenggarakan bersama dengan pameran Indo Security 2013 Expo and Forum dan Indo Firex 2013 Expo and Forum. Sebanyak 15 negara termasuk Indonesia turut ambil bagian dalam pameran ini, diantaranya Malaysia, Belarusia, China dan Taiwan.

Kapolri mengatakan, selama ini hanya PT Pindad yang menunjang sarana dan prasarana Polri, sementara teknologi yang dimiliki Pindad masih belum maksimal. Ia menambahkan, Polri memiliki 400 ribu personel bertugas untuk menjaga keamananan lebih dari 240 juta penduduk Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan keamanan, Polri harus dihadapkan dengan sejumlah persoalan keamanan. Persoalan itu diantaranya meliputi kejahatan transnasional, penyelundupan senjata, people smuggling, hingga perdagangan narkoba ilegal. Di samping itu, di era demokrasi seperti saat ini masyarakat diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya.

Tak jarang mereka harus turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya. Ketika aksi tersebut diselenggarakan, diakui Sutarman, jika tidak sedikit yang berujung gesekan. Sehingga hal tersebut harus diantisipasi agar keamanan dan ketertiban masyarakat dapat terjamin.

"Kita memerlukan senjata seperti laser atau senjata listrik yang dapat melumpuhkan para demonstran selama lima menit," ujarnya.

Sementara itu, Sutarman berharap, melalui pameran peralatan ini industri pertahanan dalam negeri dapat meningkat. Di samping juga muncul teknologi-teknologi baru yang diciptakan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Jokowi Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Ajak Rekonsiliasi, AHY Minta Pihak yang Belum Puas Hasil Pilpres Tak Korbankan Rakyat

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Kita Hormati Proses Bernegara

Nasional
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Nasional
Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Hadiri Penetapan KPU, Prabowo: Kita Akan Kerja Keras

Nasional
Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta Akan Hadir

Masih di Yogyakarta Saat Penetapan Prabowo-Gibran, Ganjar: Kalau Saya di Jakarta Akan Hadir

Nasional
Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Terima Penetapan Prabowo-Gibran, PDI-P: Koalisi Sebelah Silakan Berjalan Sesuai Agenda yang Ingin Dilakukan

Nasional
Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com