Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Pemberantasan Korupsi Tetap Ada Kemajuan

Kompas.com - 09/12/2013, 19:06 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengklaim ada keberhasilan dari upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan selama ini. Menurut Bambang, keberhasilan pemberantasan korupsi di Indonesia tidak hanya diukur dari nilai CPI (corruption perception index) atau Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang diluncurkan Transparency Internasional setiap tahunnya.

"Kita enggak boleh terpaku sama CPI (corruption perception index) karena itu punya metodologi tersendiri yang tidak bisa mengukur sepenuhnya upaya pemberantasan korupsi. KPK misalnya, mengembangkan beberapa, antara lain inisiatif antikorupsi, upaya-upaya yang dilakukan lembaga-lembaga, itu trennya naik," kata Bambang di sela-sela acara "Pekan Antikorupsi 2013" di Jakarta, Senin (9/12/2013).

Bambang menilai, CPI atau IPK Indonesia yang stagnan tersebut harus dimaknai secara proporsional. Menurutnya, IPK itu hanya menggambarkan persepsi korupsi para pakar dan pebisnis di sektor publik.

"Itu respondennya pakar dan kalangan bisnis, itu gabungan dari 9 indeks lain, yang dilihat lembaga-lembaga yang berhubungan dengan kepentingan bisnis. Kita enggak boleh terpaku sama CPI, karena itu punya metodologi tersendiri yang tidak bisa mengukur sepenuhnya upaya pemberantasan korupsi," tuturnya.

Dia juga menilai bahwa CPI/IPK bukan satu-satunya acuan dalam mengukur keberhasilan pemberantasan korupsi di suatu negara. "KPK kan membangun sistem, Anda pergi ke kantor Imigrasi, bandingkan lima tahun lalu dan sekarang. Sekarang kalau bikin paspor jelas jam berapa dilayani, siapa yang melayani, berapa lama dilayani, di titik itu ada kemajuan, tapi tidak diukur sepenuhnya oleh CPI," kata Bambang.

Seperti diberitakan, tahun 2013, IPK Indonesia stagnan dengan skor 32 dari skala 0-100. Semakin tinggi skor IPK sebuah negara, semakin bersih tingkat korupsi di negara tersebut. Menurut Bambang, IPK Indonesia bisa saja ditingkatkan jika pemerintah mengikuti alur metodologi IPK tersebut dengan masuk ke sektor swasta dan kalangan bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Mempengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Mempengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com