Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Teuku Riefky Harsha mengatakan, pada Kamis (5/12/2013) kemarin, penyidik KPK sudah mendatangi RS Premier Jatinegara untuk memeriksa kondisi kesehatan Tri.
"Setelah mereka berkomunikasi dengan dokter dan ternyata memang benar sakit, akhirnya hari ini KPK datang lagi untuk memeriksa," ucap Riefky di Kompleks Parlemen, Jumat siang.
Riefky mengatakan, pemeriksaan dilakukan pada pukul 10.00. Sebelum diperiksa KPK, kata Riefky, Tri Yulianto sudah menyampaikan klarifikasi kepada Fraksi Partai Demokrat. Tri saat itu membantah telah menerima uang tunjangan hari raya (THR) seperti yang disampaikan Rudi Rubiandini.
"Tidak hanya Pak Tri, tapi juga bang Sutan sudah disampaikan bahwa mereka tidak menerima. Kami meminta agar anggota kami untuk menyampaikannya kepada KPK," ujar Riefky.
Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf menuturkan Tri Yulianto merasa terpojok dengan kasus SKK Migas. Ia menegaskan bahwa pemberitaan yang menyebutkan Tri mangkir dari pemeriksaan sama sekali tidak benar karena memang saat itu belum ada surat yang diterima Tri. Nurhayati pun membacakan pesan singkat yang dikirim Tri kepada Nurhayati pada tanggal 28 November 2013 lalu.
Berikut isi pesan singkat itu: "Bu Nur yth, saya mhn petunjuk terkait fitnah yg beredar. Saya sampai saat ini blm dipanggil KPK. Saya akan klarifikasi spy tdk simang siur. Kondisi saya sdg sakit tumor prostat yg msh menunggu doter apakah ganas atau tdk. Sabtu pagi saya akan check up lagi. Sya menunggu arahan Bu nur. Wassalam, Tri Yulianto"
Pengakuan Rudi
Dalam persidangan, Rudi Rubiandini sempat mengaku Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pernah meminta uang THR kepadanya. Rudi pun mengakui memenuhi permintaan tersebut.
"Muncul permintaan THR DPR dari Komisi VII. Di sisi lain, ada tawaran beberapa orang bersedia memberi bantuan 200.000 dollar AS," kata Rudi ketika bersaksi dalam kasus dugaan suap SKK Migas dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Rudi akhirnya menerima uang 200.000 dollar AS dari Deviardi, pelatih golfnya, dan digunakan untuk THR yang diminta Komisi VII. Menurut Rudi, uang itu diserahkanya melalui anggota DPR, Tri Yulianto. "Waktu itu Tri Yulianto anggota DPR. Mereka mewakili Komisi VII," kata Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.