Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Sadama Juga Terlibat Beberapa Kasus Teror

Kompas.com - 05/12/2013, 07:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Teroris Fadli Sadama diduga tak hanya menjadi otak di balik perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 2010 lalu. Ia juga diduga turut menjadi otak dan eksekutor sejumlah operasi teror lainnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, keterlibatan Fadli Sadama dalam serangkaian aksi teror diketahui setelah bertemu dengan Toni Togar di Pulau Seram, Ambon pada tahun 2001. Toni Togar adalah pimpinan kelompok Jamaah Islamiyah Medan. Saat itu, keduanya bersama kelompok teroris lainnya mengirimkan bantuan simpatisan untuk mendukung aksi teror (Idad) yang dilakukan Imam Samudera di Ambon. Di sana, mereka bergabung dan membentuk kelompok teroris yang menamakan diri sebagai Laskar Jihad.

"Jadi ada dugaan kuat, Fadli selain (terlibat) dalam CIMB Niaga sebagai perencana, (juga) pengalaman dia terkait jaringan teroris antara lain dengan Toni Togar," kata Boy, di Mabes Polri, Rabu (4/12/2013).

Setelah pertemuannya dengan Toni, ia diduga terlibat dengan serangkaian aksi teror di sejumlah wilayah di Sumatera. Ia saat ini tengah menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah.

Boy menambahkan, dalam peristiwa perampokan pada Bank CIMB Medan, Fadli bertindak sebagai pengendali operasi. Saat peristiwa, ia tengah berada di Malaysia.

Pasal berlapis

Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan mendalam atas dugaan keterlibatan Fadli sebagai provokator dalam kasus kerusuhan Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Ia diduga sebagai pihak yang menjadi provokator sejumlah napi sehingga melakukan tindakan anarkis. 

Boy mengatakan, jika penyidik menemukan sejumlah alat bukti yang cukup maka Fadli Sadama dapat terancam dengan pasal berlapis. Pasalnya, dalam peristiwa tersebut tak hanya fasilitas negara yang rusak, melainkan juga timbul korban jiwa.

"Tentu kita akan menemukan pelanggaran hukum apa yang bisa dikenakan. Terutama penghasutan, pengrusakan, pembakaran, terhadap fasilitas lapas yang pada waktu dibakar. Dalam hal ini bisa dikenakan Pasal 187 KUHP, 170 dan juncto Pasal 406," kata Boy.

Di samping itu, pengenaan pasal berlapis juga dapat dimungkinkan, karena dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui Fadli terlibat dalam sejumlah aksi teror lainnya.

"Pasal berlapis yang bisa kita terapkan sebagai suatu pelajaran bagi napi lannya, yang kita harapkan tidak terjadi lagi kerusuhan seperti ini di lapas," katanya.

Berikut dugaan keterlibatan Fadli Sadama dan Toni Togar dalam sejumlah aksi teror:
2001 
Melakukan kegiatan persiapan untuk Idad di Ambon;

2002
Terlibat aksi ledakan bom di Kota Medan;

2003
Perampokan Bank Lippo (Fa'i) di Jalan Dr Mansyur Medan Kota;

2007
Pergi ke Malaysia dan melakukan perdagangan narkoba;

2008
- Terlibat perampokan di sebuah money changer di daerah Katamso, Medan, Sumatera Utara bersama dengan adik iparnya. Disana Fadli turut berperan sebagai eksekutor;
- Bulan Mei, terlibat dalam perampokan dengan sejumlah orang pada sebuah bank di Jalan Yos Sudarso, Medan, Sumatera Utara;
- Bulan November, terlibat perampokan terhadap Bank Mandiri di Jalan Dede Pardede, Medan, Sumatera Utara bersama enam orang rekannya, diantaranya Iwan, Taufik Hidayat, dan Tomas. Para palaku saat ini sudah ditangkap;
- Membeli senjata api jenis FN 45 dari Thailand;
- Membeli lima pucuk senjata jenis AK;

2009 
- Terlibat perdagangan senjata api kepada Tengku Rizal di daerah Biruen, Aceh.
- Operasi perampokan di Bank BRI Biruen, Aceh. Sampai saat ini masih dalam penyelidikan; 2010: - Berada di Malaysia untuk membeli senjata api di daerah perbatasan Thailand. Senjata tersebut kemudian di bawa ke Indonesia;
- Menjadi otak pelaku perampokan Bank CIMB, Medan.

Ditangkap di Malaysia

Sebelumnya, Fadli ditangkap oleh Polisi Diraja Malaysia pada 20 November 2013, di salah satu kediaman mantan warga negara Indonesia yang telah berpindah kebangsaan di Kuala Lumpur. Kemudian, pada tanggal 27 November 2013 pihak kepolisian Malaysia menyerahkan Fadli ke Polri melalui pihak Imigrasi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com