Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/12/2013, 18:20 WIB
Penulis Sandro Gatra
|
EditorKistyarini


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan, usulannya agar Ketua Majelis Tinggi sekaligus Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kembali maju dalam Pilpres 2014 sebagai calon wakil presiden bukan bentuk sindiran, serangan politik, atau tindakan merendahkan SBY.

Hal itu dikatakan Anas melalui akun Twitter @anasurbaningrum, Rabu (4/12/2013), menanggapi banyaknya pertanyaan kepada dirinya perihal usulan SBY menjadi cawapres.

Menurut Anas, saran politik itu rasional dan perlu dipertimbangkan. Jika disebut merendahkan, menurut Anas, dalam panggilan tugas tidak ada yang rendah nilainya. Ia tak tahu apakah SBY mendukung usulan itu.

"Yang jelas, Pak SBY pernah membangun preseden 'pengorbanan', yakni ketika bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat di KLB (kongres luar biasa) di Bali," kata Anas.

Anas lalu menyinggung serangan terhadap politisi Demokrat Gede Pasek Suardika dari para elite Demokrat. Ketika itu, Pasek menyarankan SBY menjadi ketua umum (ketum) ketika terjadi kisruh di internal Demokrat.

Dalam tweet-nya, Anas mengulangi perkataan politisi Demokrat, Sutan Bhatoegana, yang menyebutkan "apa kata dunia jika SBY menjadi ketum?". Ia juga mengutip pertanyaan Ruhut Sitompul bahwa usulan itu hanya akal-akalan kubu Anas. Ruhut yakin bahwa SBY tak mau.

Beberapa senior Demokrat, kata Anas, juga tidak setuju dan ragu SBY mau menjadi ketum lantaran dianggap turun kelas. Namun, SBY punya pertimbangan sendiri. Pasek dipanggil dan ditanya tentang usulannya itu. Pasek bisa menjelaskan dengan baik tentang usulannya itu. Ringkas kata, usulan itu dinilai punya argumentasi kuat, kata Anas.

"Langkah berikutnya, Pak SBY kumpulkan para Ketua DPD se-Indonesia di Cikeas untuk minta pandangan (dukungan)," katanya.

"Ringkas cerita, Pak SBY bersedia 'berkorban' untuk menjadi Ketum Demokrat, meskipun kesannya turun pangkat. Pak SBY terpanggil untuk bersedia menjadi Ketum Demokrat agar keutuhan partai terjaga dan segera naik lagi elektabilitasnya," tambah Anas.

Seperti diberitakan, Anas mengusulkan itu ketika dimintai tanggapan soal masih merosotnya elektabilitas Demokrat menjelang Pileg 2014. Menurut Anas, SBY maju sebagai cawapres merupakan kartu truf Demokrat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei SMRC: Ganjar Kandidat Capres yang Paling Mungkin Lanjutkan Program Jokowi

Survei SMRC: Ganjar Kandidat Capres yang Paling Mungkin Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Tukin Kementerian Diduga Dikorupsi, Menteri ESDM: Pengawasan Harus Lebih Ketat

Tukin Kementerian Diduga Dikorupsi, Menteri ESDM: Pengawasan Harus Lebih Ketat

Nasional
DKPP Segera Gelar Sidang Putusan Dugaan Kecurangan KPU Terkait Verifikasi Parpol

DKPP Segera Gelar Sidang Putusan Dugaan Kecurangan KPU Terkait Verifikasi Parpol

Nasional
Mahfud MD Siap Beri Penjelasan soal Transaksi Janggal kepada DPR Besok

Mahfud MD Siap Beri Penjelasan soal Transaksi Janggal kepada DPR Besok

Nasional
Bertemu Prabowo di Kantor Kemenhan, Sandiaga: Yang Kami 'Omongin' Banyak...

Bertemu Prabowo di Kantor Kemenhan, Sandiaga: Yang Kami "Omongin" Banyak...

Nasional
Nasdem Akui Ajak JK Diskusi Kandidat Cawapres Anies, Tak Hanya Satu Nama Diusulkan

Nasdem Akui Ajak JK Diskusi Kandidat Cawapres Anies, Tak Hanya Satu Nama Diusulkan

Nasional
BPOM: Tak Ada Obat Mengandung Pholcodine yang Terdaftar di Indonesia

BPOM: Tak Ada Obat Mengandung Pholcodine yang Terdaftar di Indonesia

Nasional
Cuti Bersama Lebaran Maju, Korlantas Prediksi Kepadatan Arus Mudik Terjadi mulai 18 April

Cuti Bersama Lebaran Maju, Korlantas Prediksi Kepadatan Arus Mudik Terjadi mulai 18 April

Nasional
DKPP Sebut Anggaran Rp 26 Miliar untuk 2023 Sudah Habis, Tak Bisa Selenggarakan Sidang 'Offline' Lagi

DKPP Sebut Anggaran Rp 26 Miliar untuk 2023 Sudah Habis, Tak Bisa Selenggarakan Sidang "Offline" Lagi

Nasional
MAKI Ajukan Arteria Dahlan dan 2 Anggota DPR Lain Jadi Ahli Terkait Laporannya

MAKI Ajukan Arteria Dahlan dan 2 Anggota DPR Lain Jadi Ahli Terkait Laporannya

Nasional
Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres Meningkat, PAN Puji Kinerjanya

Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres Meningkat, PAN Puji Kinerjanya

Nasional
Israel di Piala Dunia U-20: Ditolak Politisi, Tidak Dipersoalkan Palestina

Israel di Piala Dunia U-20: Ditolak Politisi, Tidak Dipersoalkan Palestina

Nasional
Arteria Enggan Terima Tantangan Mahfud: Beliau Saya Anggap Guru dan Orangtua

Arteria Enggan Terima Tantangan Mahfud: Beliau Saya Anggap Guru dan Orangtua

Nasional
Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Kerja Jokowi Naik, Kini Capai 75 Persen

Survei SMRC: Kepuasan Publik terhadap Kerja Jokowi Naik, Kini Capai 75 Persen

Nasional
Jokowi: Saya Imbau Pejabat Negara, ASN, Kepala Daerah Bayar Zakat lewat Baznas

Jokowi: Saya Imbau Pejabat Negara, ASN, Kepala Daerah Bayar Zakat lewat Baznas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke