Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teratas, Elektabilitas Jokowi Tiga Kali Lipat dari Prabowo

Kompas.com - 01/12/2013, 16:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi kembali menang telak dalam survei Pemilu Presiden 2014. Kali ini, elektabilitas Jokowi teratas dalam survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dengan angka 34,7 persen.

"Seperti yang sudah banyak disampaikan survei-survei lainnya sebelumnya, survei kami juga menunjukkan kalau Jokowi di urutan pertama," kata peneliti CSIS, Philips J Vermonte, saat merilis hasil survei di Jakarta, Minggu (1/12/13).

Menurut CSIS, Jokowi unggul di atas nama-nama yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden. Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto satu tingkat di bawah Jokowi dengan perolehan suara yang relatif jauh di angka 10,7 persen.

Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical berada tipis di bawah Prabowo dengan angka 9 persen. Adapun capres dari Partai Hanura Wiranto berada di posisi keempat dengan angka 4,6 persen.

Elektabilitas tokoh lain ialah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (3,7 persen), mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (3,3 persen), Mahfud MD (1,8 persen), dan Hatta Rajasa (0,6 persen). Adapun responden yang belum menentukan calon pemimpinnya mencapai angka 22,8 persen.

Meskipun angka swing voters cukup besar, menurut CSIS, angka itu menurun dari survei sebelumnya yang digelar April 2013 di angka 40 persen.

"Penurunan jumlah yang golput ini kemungkinan berpindah ke Jokowi karena pada April lalu (elektabilitas) Jokowi hanya meraih 28,6 persen," pungkas Philips.

Menurut CSIS, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka 1.180 responden di 33 provinsi. Survei berlangsung dari tanggal 13-20 November 2013 dengan margin of error 2,85 persen pada confidence level 95 persen.

Seperti diberitakan, penetapan capres PDI-P berada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. PDI-P menyebut akan menetapkan capres-cawapres di waktu yang tepat. Adapun Jokowi tak pernah mau menanggapi pencapresan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com