Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Apresiasi Wapres Beri Keterangan ke KPK

Kompas.com - 26/11/2013, 18:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi Wakil Presiden Boediono yang telah memberikan keterangan kepada KPK terkait pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) yang diberikan Bank Indonesia kepada Bank Century pada 2008. Penjelasan ini dipandang dapat membuka kebenaran.

"Bapak Presiden tentu mengetahui Bapak Wapres Boediono memberi keterangan kepada KPK. Beliau mengapresiasi Bapak Wapres Boediono telah memberikan keterangan, sebagaimana yang diharapkan demi terbukanya suatu kebenaran," kata Juru Bicara Presiden Julian A Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Menurut Julian, hal itu merupakan bagian dari upaya bersama Presiden Yudhoyono untuk mengedepankan upaya-upaya pemberantasan korupsi.

"Tentu ini didukung," ucapnya.

Wakil Presiden Boediono, tambah dia, telah memberikan keterangan yang memang dibutuhkan untuk kejelasan atau mengungkapkan kebenaran soal kasus yang sedang ditangani oleh KPK.

Terkait dengan lokasi pemeriksaan di Kantor Wakil Presiden, Julian menilai jika hal itu tentunya telah dibicarakan sebelumnya oleh KPK.

"Jadi, yang penting adalah pemerintah dalam hal ini tetap berkomitmen pada nilai-nilai untuk mengedepankan upaya pemberantasan korupsi," ujarnya.

Pada Sabtu (23/11/2013), Wakil Presiden Boediono menyampaikan dalam jumpa pers jika telah menjalani pemeriksaan di kantornya.

Boediono diperiksa terkait pemberian FPJP yang diberikan Bank Indonesia kepada Bank Century pada 2008. Saat itu, Boediono menjabat Gubernur Bank Indonesia.

Saat ditanya mengenai rincian pemeriksaan, Boediono menjawab dengan menyatakan tidak bisa memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Namun, ia mengatakan siap membantu KPK untuk menuntaskan kasus Bank Century dengan setuntas-tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com