Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika SBY dan Ani Unjuk Rasa di Bali...

Kompas.com - 25/11/2013, 18:12 WIB

KARANGASEM, KOMPAS.com — Jika biasanya menerima unjuk rasa, kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berunjuk rasa lengkap dengan spanduk. Hanya, spanduk yang dibentangkan Presiden tersebut bertuliskan "Menanam Selamanya".

Itulah yang dilakukan Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono di Desa Datah, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, seperti dikutip dari situs resmi Presiden RI www.presidenri.go.id, Senin (25/11/2013).

Presiden melakukan aksi penanaman pohon kalpataru (Ficus religiosa) pada acara Puncak Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) 2013.

"Sering kali saat berkunjung ke daerah, saya menerima unjuk rasa dari masyarakat. Spanduk besar bertuliskan sesuatu disampaikan kepada saya. Sore ini, di tempat yang baik ini, saya dan istri tercinta, Ibu Ani, juga ingin berunjuk rasa dengan menggelar sebuah spanduk," kata SBY disambut senyum warga setempat.

Setelah Presiden menyampaikan itu, Ibu Ani langsung menghampiri Presiden SBY yang berada di atas panggung. Keduanya lalu bersama menggelar spanduk berukuran besar bertuliskan "Menanam Selamanya". Ajakan ini disambut tepuk tangan dari semua tamu.

Pada kesempatan itu, SBY menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang hingga saat ini masih menanam pohon dan menjaga kelestarian alam.

HMPI diperingati setiap tanggal 28 November seperti tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008. Tema peringatan HMPI dan BMN tahun ini adalah "Wariskan Hutan yang Lebih Baik untuk Generasi Penerus Bangsa".

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, penyelenggaraan peringatan itu bertujuan untuk lebih membangkitkan semangat, motivasi, dan membudayakan masyarakat Indonesia untuk menanam dan memelihara pohon.

"Indonesia konsisten melaksanakan pembangunan berkelanjutan untuk kita wariskan hutan bagi anak cucu kita sebagai penyelamat lingkungan hidup," ucap Zulkifli dalam sambutannya.

Karangasem dipilih sebagai lokasi peringatan karena wilayah yang terletak di Bali timur ini dikelilingi gunung dan lautan. Meski Karangasem termasuk daerah kering, 87 kilometer wilayahnya merupakan garis pantai. Menhut optimistis, pohon yang ditanam bisa tumbuh subur.

Saat itu, SBY dan Ibu Ani menanam kalpataru (Ficus religiosa). Adapun Menhut menanam cendana (Santalum album) dan Soraya Zulkifli Hasan menanam mangga (Mangifera indica).

Pada acara itu, Presiden SBY juga memberikan penghargaan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota pemenang lomba Penanaman Satu Miliar Pohon Tahun 2012 Tingkat Nasional. Mereka adalah Gubernur Jawa Timur, Gubernur Sulawesi Selatan, dan Gubernur Bengkulu. Penghargaan juga diserahkan kepada Bupati Banyuwangi, Bupati Karangasem, dan Bupati Minahasa, serta kepada Wali Kota Pasuruan, Wali Kota Ternate, dan Wali Kota Balikpapan. Juara umum lomba Wana Lestari 2013 diraih oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.

Kementerian Kehutanan juga memberikan apresiasi kepada pemangku kepentingan, para pelaku usaha non-kehutanan. Mereka adalah PT Pertamina EP, PT Bank Negara Indonesia, dan PT Djarum. Untuk pelaku usaha sektor kehutanan, penghargaan diberikan kepada Perum Perhutani, KPWN (Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara), dan Usaha Konservasi PT Duta Indonesia Djaya.

Program Penanaman Satu Miliar Pohon 2012 juga didukung oleh reklamasi hutan di kawasan tambang. Mereka yang mendapat penghargaan untuk kategori ini, di antaranya, PT Aneka Tambang dan PT Bukit Asam.

Untuk kategori perguruan tinggi dan LSM, penghargaan diberikan kepada UGM Yogyakarta dan Komunitas Pohon Indonesia. Adapun penghargaan perorangan diberikan kepada Mayjen TNI Doni Monardo (Penggiat Penanaman Pohon Penyerap Karbon), Andi Tenri Gappa (Penggiat Penanaman Pohon Penyerap Karbon), TGH Hasanain Juaini (Perintis Konservasi Hutan dan Lahan di Pulau Lombok NTB), Pastor Marselinus Agot (Penggiat Bibit Pohon Berbasis Masyarakat di Klaten, Jateng), dan Amin Sidik (Penggiat Tanaman Mangrove di Pasuruan, Jatim). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com