Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saling Bergantung, Indonesia dan Australia Rugi jika Putus Hubungan

Kompas.com - 20/11/2013, 20:32 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia semakin tegang seusai PM Australia Tony Abbott menolak meminta maaf terkait pemberitaan media terkait penyadapan.

Terkait hal itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan jumpa pers menyikapi penyadapan dengan melakukan langkah-langkah penghentian sementara beberapa kerja sama di antara kedua negara.

Pertanyaannya, bagaimana bila terjadi pemutusan hubungan diplomatik di antara kedua negara?

Peneliti di Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ganewati Wuryandari, berpendapat bahwa kedua negara akan sama-sama mengalami kerugian apabila terjadi pemutusan kerja sama secara menyeluruh. Pasalnya, kedua negara saling bergantung dan melengkapi.

"Kedua negara akan dirugikan karena masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda," ujarnya saat dihubungi, Rabu (20/11/2013).

Ganewati menjelaskan, Australia menganggap Indonesia merupakan negara yang sangat penting secara geopolitik dalam konteks Asia Pasifik. Dengan kata lain, menurutnya, Indonesia tidak mungkin diabaikan dan selalu diprioritaskan dalam kebijakan nasional Australia bagi setiap pemerintahan yang berkuasa.

Dilihat dari posisi geografis itulah, ia mengatakan, Australia mengalami kerugian apabila Indonesia memblokade perairannya yang menjadi jalur bagi perdagangan Australia. Hal ini disebabkan, sebagian besar perdagangan Australia menuju negara-negara Asia Timur, seperti China dan Jepang, sehingga harus melewati perairan Indonesia.

"Belum lagi asylum seeker (para pencari suaka) yang pasti melewati Indonesia. Apabila Indonesia lepas tangan, Australia akan mengalami kerugian besar," katanya.

Adapun bagi Indonesia, kata Ganewati, Australia merupakan salah satu negara donatur yang cukup besar, terutama dalam sektor pendidikan. Ribuan pelajar Indonesia menempuh pendidikan di Australia dengan bantuan dari negara tersebut.

Tak hanya itu, Australia juga berencana melakukan pembangunan di Indonesia bagian Timur, terutama di Nusa Tenggara Timur.

"Salah satu BUMN kita juga ada yang berencana berinvestasi di Australia bagian utara untuk peternakan sapi," ucapnya.

Kendati demikian, ia tidak yakin Indonesia akan melakukan pemutusan hubungan diplomatik dengan Australia.

Sebelum terungkapnya skandal aktivitas oleh Edward Snowden, hubungan kedua negara sejak Lombok Treaty semakin harmonis.

"Selain itu, hubungan antar-negara ini kan bersifat unik. Up and down (naik turun) seperti roller coaster," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Nasional
Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Nasional
Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Nasional
Skor Penanganan Perkara Turun, KPK Diimbau Tutup Celah Kebocoran Perkara

Skor Penanganan Perkara Turun, KPK Diimbau Tutup Celah Kebocoran Perkara

Nasional
Banyak Pelanggaran, KPK Diimbau Benahi Sistem Integritas Internal

Banyak Pelanggaran, KPK Diimbau Benahi Sistem Integritas Internal

Nasional
KPK Disarankan Kembali Independen Supaya Sesuai Tujuan Pendirian

KPK Disarankan Kembali Independen Supaya Sesuai Tujuan Pendirian

Nasional
Integritas KPK Saat Ini Dinilai yang Paling Buruk

Integritas KPK Saat Ini Dinilai yang Paling Buruk

Nasional
Skor Independensi KPK Anjlok Sejak Penerapan UU Baru

Skor Independensi KPK Anjlok Sejak Penerapan UU Baru

Nasional
Tolak Draf RUU DKJ soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Fraksi PKS: Jangan Kebiri Hak Demokrasi Warga

Tolak Draf RUU DKJ soal Gubernur Ditunjuk Presiden, Fraksi PKS: Jangan Kebiri Hak Demokrasi Warga

Nasional
Kampanye di Aceh, Cak Imin Ungkap Keinginan Angkat Menteri Urusi Pesantren

Kampanye di Aceh, Cak Imin Ungkap Keinginan Angkat Menteri Urusi Pesantren

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com