Namun, publik kembali terperangah dan marah sewaktu mendapati sebuah dokumen yang disebut berasal dari Pemerintah Australia dibuka oleh media luar negeri. Dokumen yang berasal dari tahun 2009 itu memetakan teknologi komunikasi 3G yang digunakan di Indonesia dan diduga termasuk menyadap pembicaraan beberapa pejabat negara, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ny Ani Yudhoyono, dan beberapa menteri. Informasi yang dipampang cukup detail, meliputi merek ponsel yang mereka pakai, yaitu Nokia dan BlackBerry.
Buntut pemberitaan tersebut memang serius. Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema dipanggil pulang untuk konsultasi. Langkah tersebut bermakna serius dalam hubungan bilateral dua negara tetangga ini.
Presiden Yudhoyono juga melontarkan kicauan melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. Dalam kicauannya itu, SBY meminta jawaban dari Pemerintah Australia dan bertekad untuk mengulas kembali beberapa kerja sama bilateral yang sudah dibuat.
Rangkaian tweet pertama dilakukan lepas tengah malam menggunakan bahasa Indonesia dan rangkaian berikutnya menggunakan bahasa Inggris pada pukul 09.00. Secara spesifik, SBY menyayangkan sikap Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang tidak menganggap penyadapan itu sebagai hal serius dalam hubungan bilateral, tetapi sebagai pengumpulan informasi semata.
”Tindakan AS & Australia sangat mencederai kemitraan strategis dgn Indonesia, sesama negara demokrasi,” ujar SBY melalui akun Twitter-nya.
Reaksi lain juga bermunculan di linimasa media sosial, meminta Pemerintah Indonesia tegas terhadap penyadapan ini. Akun @rianarizka77, misalnya, berkicau, ”Kecewa dengan penyadapan yang dilakukan intelijen Australia dan Amerika Serikat (AS) terhadap presiden dan para pejabat lainnya.” Pengamat politik Andrinof Chaniago melalui akun @andrinof_a_ch meminta pemerintah melancarkan protes keras agar tidak dilecehkan negara lain.
Reaksi lain juga muncul di masyarakat, yakni dengan gerakan membunyikan klakson mobil tiga kali setiap melintasi gedung Kedutaan Besar Australia.
Selain beredar melalui layanan percakapan BlackBerry Messenger (BBM), imbauan ini juga terus didengungkan melalui tagar #Klakson3x dan sudah menjangkau 1 juta pengguna Twitter. Setiap orang yang sudah membunyikan klakson hingga tiga kali diminta melapor menggunakan tagar tersebut meski tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Setidaknya hal ini bisa menjadi isyarat jelas bagi Australia bahwa warga Indonesia marah dengan tindakan tetangga dekatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.