Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Minta Perlindungan KPK dan LPSK

Kompas.com - 16/11/2013, 07:38 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, meminta perlindungan Komisi Pemberantasan Korupsi serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Keinginannya mendapatkan perlindungan untuk dirinya dan keluarga, dia sampaikan kepada wartawan seusai menjalani pemeriksaan di KPK, Jumat (15/11/2013) malam.

"Tolong sama pimpinan KPK, pimpinan LPSK, lindungi saya dan anak-anak saya," kata Nazaruddin. Dia mengaku diancam sehingga merasa perlu perlindungan. Namun, Nazaruddin tidak menyebutkan siapa pengancamnya itu.

Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan, dia sudah menjelaskan secara detail kepada penyidik KPK tentang keterlibatan anggota DPR dalam permainan proyek pemerintah. Proyek pengadaan simulator SIM di kepolisian adalah salah satu di antaranya.

"Siapa pun (yang terlibat), saya tidak mau tahu. Siapa pun yang terlibat akan saya jelaskan detail," kata Nazaruddin. Dalam pengadaan simulator SIM, Nazaruddin kembali menyebutkan dugaan keterlibatan Azis Syamsuddin dari Partai Golkar.

"(Saya jelaskan) di mana terima uangnya, uangnya juga sudah," kata Nazaruddin. Selain Azis, dia pun kembali menyebut nama Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golkar dan Herman Herry dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dalam dugaan "permainan" yang sama.

Proyek lain

Nazaruddin mengungkit ulang pula soal proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP). Nama Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang dulu dikenal sebagai sahabat akrabnya, kembali dia sebut sebagai aktor utama proyek ini. Selain Anas, dia menyebutkan nama Bendahara Umum Partai Golkar, Setya Novanto, juga sebagai aktor utama.

"Tolong itu didalami proyek E-KTP, aktor utamanya Mas Anas sama Setya Novanto," kata Nazaruddin. Semua staf Menteri Dalam Negeri, ujar dia, menerima uang dari proyek itu. Dia pun mengaku sudah merinci kepada penyidik, di mana saja transaksi terjadi dan di mana permainan proyek diatur.

Tak ketinggalan, keterlibatan anggota DPR dalam proyek Hambalang diungkit lagi oleh Nazaruddin. Nama-nama anggota DPR yang terlibat dalam proyek ini, sebut dia, adalah Olly Dondokambey, Mahyuddin, Angelina Sondakh, Wayan Koster, Kahar Muzakir, dan Rully Azwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com