Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Pilih Kabareskrim

Kompas.com - 06/11/2013, 11:37 WIB
Ferry Santoso

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman mengungkapkan, Polri masih mengkaji calon Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri untuk mengisi jabatan Kabareskrim yang saat ini kosong. Calon Kabareskrim yang akan dipilih diharapkan merupakan figur yang benar-benar memiliki potensi dan kompetensi.

”Kami melakukan langkah- langkah pemilihan, siapa yang benar-benar berpotensi sebagai Kabareskrim,” kata Kepala Polri di sela-sela acara Tradisi Pembaretan Polisi Perdamaian PBB (Indonesian Formed Police Unit/ FPU) Ke-6, Selasa (5/11/2013), di Pantai Tanjung Pasir, Teluk Naga, Tangerang, Banten.

Tim pasukan polisi perdamaian (police peacekeeper) tersebut menurut rencana diberangkatkan pada akhir November 2013 ke Darfur, Sudan, untuk tugas satu tahun. Hadir dalam acara itu, antara lain, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Boy Salamuddin, Komandan Korps Brimob Polri Irjen M Rum, dan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie.

Sutarman enggan menyebutkan calon-calon yang masih dalam proses penilaian tersebut. ”Ada beberapa calon. Saya tidak bisa sebut ada berapa kandidat,” katanya. Pemilihan calon Kabareskrim merupakan kewenangan Kapolri. Sutarman mengaku punya mekanisme untuk memilih.

Kandidat potensial

Secara terpisah, Direktur Pusat Kajian Kepolisian dan Keamanan (Indonesian Center for Police and Security Studies/ICPSS) Sukarman Soemarno mengungkapkan, jabatan Kepala Bareskrim Polri perlu dijabat perwira tinggi yang pintar, berwibawa, berintegritas, dan jauh dari catatan tercela. Menurut dia, Bareskrim Polri sebagai institusi penegak hukum harus menunjukkan prestasi lebih baik.

Dari informasi yang diperoleh, ada beberapa pati Polri yang potensial menjadi Kabareskrim. Para pati tersebut adalah Kepala Polda Jawa Barat Irjen Suhardi Alius, Wakil Kepala Bareskrim Irjen Anas Yusuf, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuseno, dan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Saud Usman Nasution.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengusulkan agar Sutarman melakukan uji kompetensi calon Kabareskrim di internal Polri secara terbuka sehingga publik dapat mengikuti dan pers atau media massa dapat meliput. Dengan demikian, publik dapat mengenal kualitas calon.

”Selama ini kan pemilihan jabatan strategis di Polri dilakukan secara tertutup. Publik tidak tahu apa-apa,” kata Neta.

Dalam uji kompetensi yang terbuka itu, setiap calon diminta memaparkan rencana kerja dan komitmennya membawa Polri jadi lebih profesional. Uji kompetensi secara terbuka dapat menjadi bagian dalam upaya mereformasi Polri menjadi institusi yang lebih transparan.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M Nasser, mengungkapkan, ada tiga syarat penting dalam memilih figur Kabareskrim. Pertama, kompeten meliputi pengalaman, kemampuan, dan kecerdasan. Kedua, berintegritas. ”Tidak mempunyai riwayat buruk memainkan perkara,” katanya.

Ketiga, berani mengambil tindakan yang tidak populer dengan menindak polisi yang melakukan tindak pidana dan memiliki keberanian menolak intervensi politisi dan pemilik modal.

Perilaku reserse

Anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan, menambahkan, selama ini, laporan atau keluhan masyarakat yang banyak masuk ke Kompolnas umumnya terkait dengan perilaku aparat di satuan reserse. ”Keluhan masyarakat itu mencapai 90 persen,” katanya.

Keluhan masyarakat tersebut, kata Edi, terkait dengan keberpihakan penyidik terhadap salah satu pihak yang beperkara (misalnya pelapor atau terlapor), penanganan kasus atau laporan yang lamban, penggunaan diskresi yang keliru (seperti perkara perdata dipidanakan atau sebaliknya perkara pidana diperdatakan), serta praktik korupsi. (FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com