"Disiplin Polisi adalah satu titik lemah Kepolisian yg perlu segera dibenahi oleh Sutarman, Kapolri baru. Sebab Polisi sering bersentuhan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, sehingga akibatnya interaksi ini bisa menimbulkan berbagai ekses," ujar anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, di Jakarta, Rabu (5/11/2013).
Ketidakdisiplinan anggota Polri, lanjut Martin, bisa membuat anggota tersebut menjadi bos preman, pelindung pengedar narkoba, sering mabuk-mabukan, dan hal lain yang akan merusak citra Kepolisian.
Hal ini akan semakin buruk apabila tidak ada kontrol yang baik dari atasan. Martin menuturkan, sudah banyak contoh di negeri ini tentang aksi tidak disiplin hingga kekerasan yang dilakukan anggota Polri.
Terakhir adalah kasus penembakan terhadap satpam di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat tadi malam. "Menegakkan disiplin yang kuat, penting dan mendesak dilakukan sekarang oleh Kapolri. Kalau tidak, lama-lama akan semakin luas ekses yang timbul," kata Martin.
Penembakan terjadi di Blok L, Kompleks Seribu Ruko, Kompleks Galaxy, Cengkareng, Jakarta Barat pada Selasa (5/11/2013) malam. Pelaku penembakan yakni Wawan adalah anggota Brimob Kelapa Dua yang tengah dalam kondisi mabuk.
Penembakan diduga terjadi lantaran Wawan merasa kesal dengan korban, Bachrudin (35) yang menolak perintah pelaku, untuk memberi hormat. Bachrudin tak bisa berkutik saat peluru bersarang di dada bagian kiri.
Jenazah Bachrudin kini tengah diotopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sementara Wawan akhirnya menyerahkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.