Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Jika Perbaikan Data Tak Selesai, Coret Semua Pemilih Bermasalah

Kompas.com - 05/11/2013, 13:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akhirnya menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) mengundang protes dari partai-partai politik.

Partai Nasdem meminta KPU bekerja efektif selama satu bulan ini untuk memperbaiki 10,4 juta data pemilih bermasalah. Jika KPU tak mampu, Nasdem meminta KPU untuk mencoret semua data bermasalah itu dari daftar pemilih.

"Nasdem berharap, waktu 30 hari bisa digunakan secara efektif untuk menyelesaikan daftar pemilih yang masih bermasalah tersebut. Jika tidak juga diselesaikan, maka Nasdem meminta supaya 10,4 juta tersebut dicoret dari daftar pemilih karena Nasdem tidak ingin DPT memiliki masalah yang berkaitan dengan UU," ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Ferry Mursidan Baldan di Jakarta, Selasa (5/11/2013).

Ferry menuturkan, Nasdem mempertanyakan kinerja pemerintah terkait 10,4 juta pemilih yang bermasalah karena persoalan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Ia meragukan apakah pemerintah sudah memberikan NIK kepada seluruh warga negara sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Di sisi lain, Ferry juga mempertanyakan adanya warga yang sudah memiliki NIK tetapi tetap tidak terdaftar sebagai pemilih. "Bagaimana pula penyelesaian jika ada penduduk belum memiliki NIK dan belum juga terdaftar dalam DPT?" imbuh Ferry.

Mantan politisi Partai Golkar itu meminta agar hak politik warga negara menjadi tidak hilang karena ketidakcermatan KPU dalam menetapkan daftar pemilih. Hal ini akan menimbulkan ketidakpercayaan atas profesionalitas KPU. Ketidakpercayaan itu pun akan berbuntut pada proses pelaksanaan pemilu yang akan diselenggarakan KPU.

"Jika KPU dengan kewenangannya, tidak bisa menyusun data valid tentang DPT yang bersifat data pasif, bagaimana KPU dapat dipercaya untuk mengelola dengan otoritas penuh terhadap data aktif, yakni angka hasil pemilu? Ini semua menyangkut kredibilitas KPU sebagai penyelenggara pemilu," tukas Ferry.

Di dalam rapat pleno pada Senin (4/11/2013), KPU sudah menetapkan DPT untuk Pemilu Legislatif 2014 sebesar 186.612.255 orang meski di dalam paparan KPU masih terdapat 10,4 juta pemilih yang bermasalah, artinya belum lengkap persyaratannya sebagai pemilih.

Dalam rapat pleno tersebut, Bawaslu dan partai politik peserta pemilu yang diundang hadir sudah menyampaikan peringatan tentang data pemilih yang masih bermasalah itu. Namun, KPU bersikeras menetapkan angka DPT tersebut dengan mengatakan akan menyelesaikan data pemilih bermasalah yang ikut ditetapkan dalam waktu 30 hari. Partai politik kemudian menyampaikan catatan keberatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com