"Jadi, mereka (Amerika Serikat dan Australia) perlu mengambil langkah-langkah untuk memulihkan kembali rasa kepercayaan ini," kata Marty di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (4/11/2013).
Menurutnya, kebenaran mengenai isu penyadapan ini harus segera dipastikan kebenarannya. Oleh karena itu, Marty mengatakan bahwa pihak berwenang, seperti Badan Intelijen Negara, seharusnya melakukan pengecekan terhadap kebenaran penyadapan yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia.
Terlebih lagi, lanjut Marty, baik Kedutaan Besar Amerika Serikat maupun Kedutaan Besar Australia tidak membenarkan, tetapi tidak pula menyanggah kebenaran berita penyadapan itu.
"(Kebenaran penyadapan) itu lebih baik ditanyakan kepada institusi dan badan yang berwenang mengurusi ini, seperti BIN," ujar Marty.
Sebelumnya, telah terkuak skandal penyadapan komunikasi oleh badan intelijen Amerika Serikat. Bukan hanya negara-negara sekutu di Eropa yang menjadi sasaran, melainkan juga beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia. Belakangan diketahui pula, Australia yang merupakan salah satu sekutu dekat AS, turut menyadap Indonesia. Hal tersebut berdasarkan pemberitaan surat kabar terbitan Australia, Sydney Morning Herald.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.