Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2013, 10:40 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, menyayangkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang belakangan terlihat emosional menyikapi permasalahan pribadi dan partainya. Eva meminta presiden untuk tetap fokus menjalankan amanat sebagai kepala negara, bukan pemimpin partai.

Sebagai rakyat Indonesia, kata Eva, ia kehilangan sosok seorang presiden. Energi Presiden SBY dinilainya lebih banyak tercurahkan untuk isu-isu internal Partai Demokrat, dan ketegasannya nyaris tak terdengar untuk menyikapi banyaknya persoalan negara, seperti tenaga kerja Indonesia (TKI), maraknya tindak pidana korupsi, atau dukungan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) yang sempat disebut sebagai ormas preman oleh SBY.

"Ini ironi karena Presiden sedang melakoni peran yang pernah diprotes kepada para menterinya," kata Eva, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (28/10/2013).

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan, Presiden SBY sempat meminta menteri-menterinya fokus pada tugas pokok dan fungsi sebagai pembantu presiden. Namun, di sisa masa jabatan yang tak lebih dari satu tahun, energi Presiden SBY justru dinilainya habis terkuras pada jabatan sebagai Ketua Umum dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

"Tinggal setahun di pemerintahan, emergency di Partai Demokrat harus segera disudahi. Kembali ke posisi Presiden Republik Indonesia, sesuai sumpah dan janji di depan MPR," katanya.

Sebelumnya, Presiden SBY marah karena kesaksian mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, yang menyebutnya memiliki hubungan dekat dengan Bunda Putri. Setelah itu, Presiden juga menyampaikan kegeramannya di depan ribuan kader Partai Demokrat karena menganggap ada pihak yang senang "menguliti" masalah di internal Partai Demokrat. Menyikapi hal itu, SBY meminta semua kader Partai Demokrat untuk tetap solid guna menghadapi tahun pemilihan pada 2014.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hari Ini, Ganjar ke Samarinda, Mahfud Hadiri Pelantikan Guru Besar UI

Hari Ini, Ganjar ke Samarinda, Mahfud Hadiri Pelantikan Guru Besar UI

Nasional
Amnesty Internasional Sebut Dugaan Intimidasi Terhadap Butet Kartaredjasa Mengingatkan Masa Orde Baru

Amnesty Internasional Sebut Dugaan Intimidasi Terhadap Butet Kartaredjasa Mengingatkan Masa Orde Baru

Nasional
Hari Kesembilan Kampanye, Anies ke Bengkulu, Cak Imin Lanjutkan Safari di Aceh

Hari Kesembilan Kampanye, Anies ke Bengkulu, Cak Imin Lanjutkan Safari di Aceh

Nasional
Blunder Asam Sulfat Dalam Telaah Komunikasi

Blunder Asam Sulfat Dalam Telaah Komunikasi

Nasional
PKS Mengaku Tak Tahu Siapa Pengusul Gubernur DKI Ditunjuk Presiden di Draf RUU DKJ

PKS Mengaku Tak Tahu Siapa Pengusul Gubernur DKI Ditunjuk Presiden di Draf RUU DKJ

Nasional
Makan Siang Bareng Hendropriyono, Prabowo: Tukar Pikiran Politik Pertahanan

Makan Siang Bareng Hendropriyono, Prabowo: Tukar Pikiran Politik Pertahanan

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gibran Minta Maaf Salah Sebut Asam Folat | Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

[POPULER NASIONAL] Gibran Minta Maaf Salah Sebut Asam Folat | Pimpinan Yakin Ada Oknum yang Main Perkara di KPK

Nasional
Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Desember Memperingati Hari Apa?

Nasional
Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Singgung Kekhususan Daerah, Mahfud Tak Persoalkan RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Peringatan Hari HAM Sedunia 2023 Bertemakan Harmoni dalam Keberagaman

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Di Hadapan Pimpinan Ponpes, Mahfud Janji Beri Perhatian Penuh pada Pesantren jika Terpilih

Nasional
Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Di Hadapan Pimpinan Ponpes dan Dewan Masjid, Hary Tanoe Klaim Said Aqil Dukung Mahfud

Nasional
Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Soal Cegah Konflik Kepentingan, Ketua KPK Nawawi Singgung Sikap Eks Kapolri Hoegeng Tutup Toko Bunga Miliknya

Nasional
Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Didakwa Terima Suap Rp 11 Miliar, Sekretaris MA Hasbi Hasan: Bukti Nanti di Persidangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com