Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Cegah Bangunan Liar oleh PKL Sebelum Menjamur

Kompas.com - 24/10/2013, 14:28 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta kepala daerah dan perangkat pemerintahan daerah cepat tanggap pada pendirian bangunan oleh pedagang kaki lima (PKL). Dengan demikian, proses penggusuran tidak akan menimbulkan konflik.

"Sering kali di perkotaan kita kurang cepat tanggap ketika bangunan baru didirikan. Kita biarkan saja, kemudian sudah jadi (banyak) baru kita gusur. Nah cost-nya mahal sekali itu dan ada pelunang untuk terjadi konflik," kata Gamawan dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi nasional Pengelolaan Kawasan Perkotaan Tahun 2013 di Hotel Red Top, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2013).

Padahal, lanjutnya, pemerintah memiliki aparat sampai tingkat kelurahan. Aparat pun kerap melewati kawasan yang didirikan lapak oleh pedagang kaki lima.

"Tapi kadang sensitivitas kita untuk mencegah itu kurang. Sudah itu, daerah menjadi kumuh, baru kita bersihkan," katanya.

Gamawan menegaskan bahwa penertiban PKL menyita biaya yang lebih besar dan menimbulkan konflik saat sudah menjamur. Oleh karena itu, harus dicegah segera.

"Karena itu, padamkan api selagi kecil," lanjut Gamawan.

Dia menyesalkan penanganan PKL di sebagian besar daerah belum optimal. Menurutnya, PKL memang berperan menyediakan lapangan pekerjaan. Namun, keberadaan PKL yang selalu menempati kawasan-kawasan strategis perkotaan menimbulkan permasalahan kesemrawutan, kekumuhan, gangguan ketertiban umum, dan kemacetan lalu lintas.

"Sembari pemerintah terus berupaya mengembangkan lapangan kerja formal bagi masyarakat, pemerintah dan pemerintah daerah perlu melakukan penataan PKL agar mereka dapat berusaha dalam lokasi yang sedikit mungkin tidak mengganggu fungsi-fungsi ruang yang sudah ditetapkan dalam rencana tata ruang," ujar mantan Gubernur Sumatera Barat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com