"Di dalam laporan Kompolnas disebutkan bahwa salah satu kelemahan dan kelebihan Anda adalah loyalitas ke atasan itu luar biasa. Saya hanya berpesan sikap loyalitas itu, demi menjaga kewibawaan, mohon Bapak tidak mencium tangan Presiden," ujar anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, kepada Sutarman, Kamis (17/10/2013).
Basarah berharap agar Sutarman tidak mengambil langkah seperti yang dilakukan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman. Meski sama-sama diangkat oleh Presiden, Basarah menilai para pejabat seharusnya bisa memilah antara norma kultural dan protokoler.
"Di dalam tradisi memang menghormati yang tua, tapi kalau protokoler hari itu tidak dibenarkan di mana Kapolri saat dilantik mencium tangan Presiden," ucap Basarah.
Sikap profesional, kata Basarah, akan menunjukkan indepedensi Sutarman. Selain Basarah, anggota Dewan lain juga banyak yang menanyakan soal sikap loyal yang ditunjukkan Sutarman kepada atasannya. Sikap itu dianggap mengkhawatirkan mengingat Polri diminta untuk netral pada Pemilu 2014 mendatang.
Terkait hal ini, Sutarman pun menyatakan kembali komitmennya. "Insya Allah kami berkomitmen untuk tidak disetir atau diintervensi siapa pun," ujar Sutarman.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menuturkan, Polri harus mengawal seluruh tahapan pemilu dengan netral tanpa memihak kelompok mana pun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.