Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Pandora ”Dinasti” di Daerah

Kompas.com - 17/10/2013, 18:46 WIB
Tri Agung Kristanto

Penulis

KOMPAS.com - Penangkapan Tubagus Chaeri Wardana, adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, oleh KPK karena diduga terlibat dalam pemberian suap kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Kabupaten Lebak seperti membuka kotak pandora.

Bukan cuma dugaan pemberian suap terkait sengketa Pilkada Lebak yang mencuat dalam cerita penangkapan Wawan, melainkan juga berbagai sangkaan keburukan lain.

Dari dugaan korupsi terkait sengketa Pilkada Lebak yang menjerat Wawan dan Akil, tercuat pula aroma persaingan keluarga (dinasti) yang menguasai daerah, yaitu keluarga Ratu Atut dan keluarga Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya. Atut mewarisi ambisi politik ayahnya, Tubagus Chasan Sochib. Keluarga ini disebut sebagai ”Dinasti Ciomas”, yang mengacu pada nama perusahaan pertama yang menggerakkan bisnis keluarga itu, CV Sinar Ciomas. Lebak adalah salah satu kabupaten/kota di Banten yang tidak dipimpin oleh anggota ”Dinasti Ciomas” ini.

Pilkada tahun 2013, sesuai keputusan KPU Lebak, dimenangi pasangan Iti Octavia Jayabaya-Ade Sumardi. Iti merupakan anggota DPR dan putri Mulyadi Jayabaya. Namun, kemenangan pasangan ini dibatalkan MK, yang sidang panelnya dipimpin Akil, sesuai gugatan pasangan Amir Hamzah-Kasmin. Amir, Wakil Bupati Lebak, dan Kasmin, anggota DPD Partai Golkar, adalah pasangan yang didukung Atut dan Wawan.

Penangkapan Wawan seperti menempatkan data dominasi keluarga Ciomas dalam pemerintahan Banten di atas meja. Selain Atut sebagai gubernur, istri Wawan, Airin Rachmi Diany, menjabat Wali Kota Tangerang Selatan. Adik Atut, Tubagus Haerul Jaman, Wali Kota Serang dan Ratu Tatu Chasanah Wakil Bupati Serang. Heryani, ibu tiri Atut, Wakil Bupati Pandeglang. Ratna Komala, ibu tiri Atut lainnya, anggota DPRD Kota Serang. Andika Hazrumy, anak Atut, anggota DPD dari Banten. Istri Andika, Adde Rosi Khairunnisa, Wakil Ketua DPRD Kota Serang.

Mereka memang tidak kehilangan hak untuk menduduki jabatan publik. Mereka dipilih rakyat. Namun, dominasi keluarga di Banten ini memendarkan aroma tidak sedap karena keluarga Atut dilaporkan menguasai berbagai proyek yang dibiayai dengan APBD dan APBN di Banten. Inilah aroma KKN yang juga ditelusuri KPK.

Dominasi keluarga (dinasti) dalam pemerintahan dan politik memang tidak hanya terjadi di Banten, tetapi juga di daerah lain. Ada kepala daerah yang lengser karena sudah dua periode menjabat akhirnya digantikan oleh istri atau anaknya. Benar mereka dipilih oleh rakyat, bagaimanapun caranya. Ada juga gubernur yang seperti ”membagi” anggota keluarganya untuk menjadi kepala daerah di kabupaten/kota di wilayah itu atau menjadi anggota DPR dan DPRD seperti yang terjadi di Banten.

Masyarakat dan pemerintah pusat menyadari potensi buruk dari dominasi keluarga di sebuah daerah. Karena itu, perubahan terhadap UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah akan mengatur larangan keluarga kepala daerah petahana mencalonkan diri dalam pilkada setelah masa jabatan kepala daerah habis. Namun, rencana aturan itu masih terbatas di satu daerah. Memang belum menjangkau jika sebuah dinasti politik di daerah membagi anggota keluarganya untuk menguasai jabatan publik yang tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Ganjar-Mahfud Absen saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Ngaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com