Ruhut mengaku alasannya mundur bukanlah penolakan para anggota Komisi III. Menurutnya, alasannya mundur ialah lebih bersifat personal. Sang istri dan anaknya menjadi pihak yang paling menentang Ruhut maju sebagai ketua Komisi III.
"Aku sebenarnya dari awal sudah diminta anak dan istriku. Anakku bilang, papi nggak punya jabatan sudah sering tampil di TV, gimana nanti jadi ketua komisi. Istriku juga khawatir nanti aku sibuk melulu," ujar Ruhut.
Ruhut menuturkan pula soal penolakan fraksi atas mekanisme voting yang akan ditempuh Komisi III DPR jika dirinya bersikeras maju sebagai calon ketua komisi. Menurut Ruhut, penolakan terhadap mekanisme voting bukan karena takut akan kalah.
"Kalau voting, aku pasti menang. Demokrat ditambah PDI-P sudah menang 50 persen plus 1. Jadi, bukan itu alasannya. Ini lebih kepada hak kami. Kalau apa-apa bisa di-voting, kan tidak baik," ucap Ruhut.
Di dalam forum penetapan di Komisi III DPR, Ruhut sempat menitikkan air mata saat menyatakan dirinya mundur dalam bursa calon ketua Komisi III. Saat ditanyakan soal itu, Ruhut menampik dirinya tengah bersedih.
"Aku hanya terharu karena partai begitu mendukung aku maju jadi ketua komisi. Bagiku, jabatan itu tidak penting," kata Ruhut.
Setelah Ruhut menyatakan mundur, Fraksi Partai Demokrat telah mempunyai calon baru untuk diusung sebagai ketua Komisi III DPR. Dia adalah Pieter C Zulkifli Simabuea yang saat ini masih menjadi anggota Komisi II DPR. Usulan nama Pieter akan diserahkan dalam surat tertulis kepada pimpinan DPR siang ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.