Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Segera Kirim Nama Calon Pengganti Ruhut

Kompas.com - 07/10/2013, 14:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Fraksi Partai Demokrat akan segera mengirimkan nama calon pengganti Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kepada pimpinan DPR. Surat tersebut dipastikan sampai ke meja pimpinan DPR, Selasa (8/10/2013).

Ketua Kelompok Fraksi Partai Demokrat di Komisi III Edy Ramli Sitanggang menyatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan DPP Partai Demokrat mengenai calon penggantu Ruhut. Akan tetapi, karena menjaga etika dan mekanisme yang berlaku, nama tersebut akan disampaikan melalui jalur resmi, yakni dengan mengirimkan surat kepada pimpinan DPR.

"Kami telah berkomunikasi dengan DPP melalui Fraksi (Demokrat). Perkembangan terbaru, suratnya akan sampai pada jam 15.30 sore ini, paling lambat besok," kata Edy di sela-sela rapat penetapan Ketua Komisi III DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (7/10/2013).

Dari informasi yang dihimpun, bakal calon pengganti Ruhut adalah Pieter C Zulkifli Simabuea. Saat dikonfirmasi, Pieter membenarkan adanya penunjukan dari fraksi kepada dirinya untuk maju menjadi ketua Komisi III.

"Saya diperintahkan fraksi (Demokrat)," kata Pieter.

Diberitakan sebelumnya, drama pencalonan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III DPR akhirnya berakhir. Ruhut menyatakan mundur karena merasa besarnya penolakan anggota Komisi III DPR.

Sambil menitikkan air mata, ia mengaku tak pernah mengejar jabatan. Ruhut mengatakan partainya tidak menghendaki voting yang sudah ditetapkan oleh pimpinan rapat, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso. Oleh karena itu, Ruhut pun mengajukan mundur agar tidak dilakukan voting. Pengunduran diri Ruhut ini pun langsung mendapat sambutan dari Komisi III DPR.

Priyo juga memuji langkah Ruhut. Seluruh anggota Komisi III DPR sepakat menyetujui pengunduran diri Ruhut. Ruhut ditunjuk oleh Fraksi Demokrat menjadi Ketua Komisi III menggantikan Gede Pasek Suardika yang juga berasal dari Fraksi Demokrat. Namun, hal tersebut ditolak sebagian anggota Komisi III sehingga pelantikannya tertunda.

Dalam rapat pelantikan Ruhut sebagai ketua Komisi III, Rabu (25/9/2013) lalu, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond Mahesa, mengatakan, Komisi III bakal menjadi komisi badut jika dipimpin Ruhut.

Ia juga mengungkit masalah rumah tangga Ruhut yang sempat diadukan oleh istri pertamanya, Anna, ke Badan Kehormatan DPR pada tahun 2011 silam. Saat itu, Ruhut diadukan Anna karena tidak mengakui sang anak dan mengatakan hubungannya dengan Ruhut sebagai teman "kumpul kebo".

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso akhirnya memutuskan pelantikan Ruhut Sitompul sebagai ketua Komisi III ditunda hingga Senin ini. Keputusan ini diambil setelah Priyo memimpin lobi fraksi di Komisi III karena rapat pleno tak dapat mencapai mufakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com