Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akankah Ruhut Jadi Ketua Komisi III Hari Ini?

Kompas.com - 07/10/2013, 08:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polemik penetapan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, sebagai Ketua Komisi III DPR masih bergulir. Wacana pencalonan Ruhut sebagai ketua komisi sudah menggelinding sejak berbulan-bulan lalu. Namun, jalannya tak mulus.

Rencana pelantikan Ruhut pada Rabu (25/9/2013) ditunda karena derasnya penolakan dari sejumlah anggota Komisi III. Mereka menilai Ruhut tak mumpuni menjabat ketua komisi. Partai Demokrat diminta mempertimbangkan ulang keputusannya.

Penolakan setidaknya dilontarkan oleh Fraksi Partai Gerindra, Fraksi Partai Hanura, Fraksi Partai Golkar, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond Mahesa, mengatakan, Komisi III bakal menjadi komisi badut jika dipimpin Ruhut. Ia juga mengungkit masalah rumah tangga Ruhut, yang sempat diadukan istri pertamanya, Anna, ke Badan Kehormatan DPR pada tahun 2011 silam. Saat itu, Ruhut diadukan karena tidak mengakui sang anak dan mengatakan hubungannya sebagai teman "kumpul kebo".

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso akhirnya memutuskan pelantikan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III ditunda selama satu minggu. Keputusan ini diambil setelah Priyo memimpin lobi fraksi di Komisi III karena rapat pleno tak mencapai mufakat. Pelantikan yang kembali dijadwalkan pada Rabu (2/10/2013) batal terlaksana karena Priyo masih dalam suasana duka setelah ayahnya berpulang.

Nasib Ruhut terus menggantung. Akhirnya, DPR kembali mengagendakan pelantikan Ketua Komisi III pada Senin (7/10/2013) ini.

"Rencananya pukul 11.00 nanti pelantikannya," kata Ruhut saat dihubungi pada Senin pagi.

Ruhut menyatakan akan datang bersama sang istri, Diana Lovita. Menurut Ruhut, sang istri juga akan menjelaskan duduk perkara persoalan rumah tangganya yang selalu diributkan oleh anggota Komisi III DPR.

"Aku mau kasih tahu bagaimana rumah tangga kami ini. Kami berdiri sejajar, jadi nanti istriku bicara," katanya.

Ia mengungkapkan, banyak anggota Komisi III DPR yang tak menginginkannya menjadi ketua komisi lantaran takut aibnya dibongkar. Ruhut mengaku memiliki rekam jejak dan pengaduan masyarakat atas sejumlah koleganya di Komisi III.

Pekan lalu, Ruhut bahkan mengancam akan membuka aib itu jika anggota-anggota Komisi III masih menentang pencalonannya. Pernyataan Ruhut ini pun membuat anggota Komisi III panas. Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo menuding Ruhut layaknya "preman pasar".

Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa, mengatakan, pihaknya hingga kini masih tetap mengajukan nama Ruhut. Dia berharap agar fraksi-fraksi lain berubah pikiran dan memahami penetapan ketua Komisi III adalah wewenang Fraksi Partai Demokrat.

"PD (Partai Demokrat) sebenarnya menghindari voting. Kami ingin teman-teman fraksi lain menerima penetapan Ruhut," ujar Saan.

Kendati demikian, saat ditanyakan soal kemungkinan terjadinya penolakan, Fraksi Partai Demokrat tidak memberikan kepastian. Saan menyatakan bahwa fraksinya tetap berjuang untuk mencapai mufakat.

Perang pernyataan antara Ruhut dan anggota Komisi III cukup sengit. Akankah Ruhut tetap dilantik menjadi ketua komisi hari ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com