Priyo Minta Pelantikan Ruhut Digelar Lusa

Pramono menjelaskan, sebagai Wakil Ketua DPR yang akan memimpin rapat pleno pelantikan Ruhut, Priyo sebenarnya ingin memimpin rapat itu pada hari ini. Akan tetapi, karena masih dalam suasana duka setelah ayahnya meninggal dunia, Priyo meminta pleno tersebut diundur.

"Tapi Priyo titip pesan kepada Sekjen, ingin memimpin pergantian tersebut. Jadi beliau meminta pada hari Kamis," kata Pramono, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, sesuai dengan perjanjian dalam konvensi pada awal 2009, posisi Ketua Komisi III merupakan milik Fraksi Partai Demokrat. Akan tetapi, anggota Komisi III juga memiliki kewenangan untuk menentukan sikapnya terkait figur yang ditunjuk oleh Fraksi Demokrat sebagai ketua komisi tersebut.

"Sekali lagi, akan dilakukan pada hari Kamis. Silakan lakukan lobi, tapi kalau memang tidak bisa musyawarah mufakat, ya pengambilan suara," ujarnya.

Selasa (24/9/2013), Priyo memutuskan pelantikan Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III ditunda selama satu minggu. Keputusan ini diambil setelah Priyo memimpin lobi fraksi di Komisi III setelah rapat pleno tak dapat mencapai musyawarah mufakat.

Selanjutnya, Priyo menyampaikan, ia memberi kesempatan pada Fraksi Demokrat untuk mengkaji ulang putusannya yang menunjuk Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III menggantikan Gede Pasek Suardika. Dengan ditundanya pelantikan Ruhut, secara otomatis Pasek masih sah menjadi Ketua Komisi III.

Penetapan Ruhut sebagai pengganti Pasek diprotes oleh sejumlah fraksi, seperti Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera. Ruhut yang menggantikan Gede Pasek Suardika dianggap kurang cakap untuk memimpin komisi itu.

Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengaku telah melakukan lobi dengan semua fraksi di Komisi III. Ia berharap penolakan dapat mencair dan Ruhut dapat diterima sebagai Ketua Komisi III DPR.