Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/09/2013, 13:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Apa kabar Sekretariat Gabungan alias Setgab? Kumpulan partai-partai koalisi pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono ini begitu mencuat di awal pemerintahan SBY-Boediono. Kini, keberadaan Setgab dipertanyakan.

Setgab dikabarkan tak pernah lagi berkumpul dan menggelar rapat bersama. Benarkah?

"Setgab sepertinya pingsan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Hasrul Azwar di Kompleks Parlemen, Senin (30/9/2013).

Hasrul mengatakan, pertemuan Setgab terakhir dilakukan di kediaman Wakil Presiden Boediono sebelum rapat paripurna pengesahan kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Setelah itu enggak ada lagi. Sekarang ini keberadaannya (Setgab) seperti enggak ada," ujar Hasrul.

Anggota Komisi VIII DPR ini kembali menyindir keberadaan Kantor Setgab di rumah petinggi PPP yang juga Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz yang telah digusur. Kini, rumah tersebut beralih fungsi menjadi sekretariat kemenangan peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.

"Dibilang (Setgab) ada, tapi kantor hilang. Selama ini kami berkantor di situ, lengkap dengan enam bendera," kata Hasrul.

Kantor Setgab jadi markas Pramono

Bakal calon presiden Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo kini memiliki markas untuk menghadapi Konvensi Capres Partai Demokrat. Tim sukses Pramono menjadikan salah satu rumah di kawasan elite, Menteng, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Diponegoro Nomor 43, sebagai media center. Rumah itu milik Menteri Perumahan Rakyat yang juga pengurus Partai Persatuan Pembangunan, Djan Faridz. Dulunya, rumah itu dipakai untuk rapat Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

"Tapi mereka (Setgab) kurang efektif pakai ruangan ini lalu dipindahkan. Setelah kosong, yang bersangkutan (Faridz) berikan ke saya untuk digunakan. Insya Allah ini membawa hoki," kata Pramono ketika meresmikan media center tersebut, Senin (23/9/2013).

Pramono mengaku rumah itu dipinjamkan secara gratis oleh Faridz. Ia hanya mengeluarkan uang yang, menurutnya, tidak terlalu banyak untuk memperbaiki sedikit bagian rumah dan untuk merawat rumah selama pemakaian. Pramono juga mengaku tidak ada janji apa pun dari pemakaian secara gratis itu. Menurutnya, Faridz bersikap demikian lantaran merasa terbantu ketika dirinya masih menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Selama ini, prajurit TNI AD ikut membantu pembangunan rumah di daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com