Menurut Marzuki, yang paling mendasar untuk diubah pada diri Ruhut adalah pada etika dan sikap yang dinilainya kurang beretika dan asal bicara. Ruhut menjadi Ketua Komisi III DPR.
"Ya, inilah karakter Bang Ruhut. Karakter dia kan Batak. Batak ya memang begitu," ujarnya, Jumat (27/9/2013).
Agar publik lebih bisa menerima Ruhut menjadi Komisi III DPR, Marzuki mengimbau kepada Ruhut agar bisa sedikit mengubah perilakunya. "Turunkan sedikitlah, frekuensi diturunkan dikit. Kita pesan sama Bang Ruhut frekuensinya itu diturunkan sedikitlah. Jangan pantang 180 terus. Turunlah, misalnya menjadi 100, atau lebih bagus menjadi di bawah 100," imbaunya.
Dengan frekuensi diturunkan, lanjut Marzuki, akan membuat pulik berbeda pandangan kepada Ruhut sehingga jabatan ketua di Komisi III DPR akan bisa lebih dipercaya.
"Tidak perlu menyakiti orang, tidak perlu membentak orang. Hidup ini kan tidak perlu dengan keras-keras seperti itu," imbaunya.
Yang penting, sambung dia, punya sikap yang jelas untuk mengekspresikan maksud dan tujuannya itu. "Itu sudah satu bukti bahwa kita orang yang berkarakter, orang yang berani. Jadi tidak perlu volumenya tinggi-tinggi," imbaunya.
Marzuki juga mengingatkan, lingkungan di Komisi III wataknya keras-keras sehingga sosok Ruhut-lah yang pantas.
"Pada dasarnya Komisi III itu membutuhkan karakter seperti Bang Ruhut karena di dalamnya (Komisi III) dipenuhi oleh orang-orang berwatak keras seperti mau makan orang. Memang butuh pemimpin seperti Ruhut, cuma, ya volumenya dikurangin," imbuhnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.