Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna di Balik Peci Gus Dur untuk Jokowi

Kompas.com - 27/09/2013, 07:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemakaian peci milik mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, oleh istrinya, Sinta Nuriyah, kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bukan tanpa makna. Peci itu dipakaikan ke kepala Jokowi saat ia menjadi pembicara pada acara peringatan 9 tahun berdirinya Wahid Institute.

Peci itu menjadi simbol dukungan keluarga Wahid jika Jokowi maju mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden 2014.

"Kalau mencalonkan diri, kita siap mendukung. Pak Jokowi layak didukung," ujar Ketua Wahid Institute Yenny Wahid, yang juga putri Gus Dur, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/9/2013).

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Ketua Umum DPP Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zannuba Ariffah Wahid atau akrab dikenal Yenny Wahid memberikan keterangan pers terkait penolakan dirinya bergabung dengan Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (16/4/2013). Yenny batal bergabung dengan partai Demokrat setelah sebelumnya berkonsultasi dengan sembilan kyai Nahdlatul Ulama yang meminta Yenny untuk tetap berjuang melalui PKBIB bukan yang lain.
Yenny mengungkapkan, dukungan terhadap Jokowi bukan mengalir kali ini saja. Menurutnya, keluarga Wahid juga mendukung ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia mengatakan, perbedaan partai politik tak menjadi persoalan karena masyarakat bisa membedakan antara kualitas figur dengan partainya.

"Tidak peduli ia dari partai mana, tapi melihat figur tersebut kinerjanya bagaimana. Ini sebuah fenomena baru dan terjadi di Indonesia," lanjut Yenny.

Terlebih lagi, kata Yenny, Jokowi telah dianggap sebagai sosok yang mirip dengan almarhum Gus Dur. Jokowi dianggap bisa mengartikulasikan gagasan-gagasan mantan Presiden keempat RI itu. Hal itulah yang jadi pertimbangan keluarga Wahid mendukung wacana pencapresan Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo mendapatkan hadiah spesial saat menjadi keynote speaker pada Hari Lahir Ke-9 Wahid Institute pada Kamis (26/9/2013). Di akhir acara, Sinta Nuriyah menyematkan peci berbahan rotan warna krem serta garis coklat milik Gus Dur ke kepala Jokowi. Pemberian peci itu dilakukan di depan sejumlah tokoh yang juga hadir, seperti Akbar Tandjung, Wiranto, serta sejumlah tokoh lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com