Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Beli Alat Antisadap, Ada Apa?

Kompas.com - 25/09/2013, 15:33 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik, Brigadir Jenderal TNI Sisriadi menjelaskan pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membeli peralatan intelijen antisadap yang akan digunakan oleh Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Hal ini disampaikan Sisriadi untuk mengklarifikasi anggapan yang berkembang bahwa Kemenhan membeli alat sadap yang rawan disalahgunakan untuk kepentingan politik pihak tertentu. "Yang dibeli itu bukan alat sadap, tapi alat intelijen antisadap," ujarnya di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Menurut mantan juru bicara TNI AD tersebut, pengadaan peralatan intelijen itu digunakan agar proses pertukaran informasi antara Bais TNI dan kantor-kantor Atase Pertahanan RI di seluruh dunia dapat berlangsung dengan aman. Alat tersebut diperlukan untuk menjamin bahwa pengiriman data atau informasi strategis tidak terganggu atau tersadap pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Sisriadi juga membantah bahwa alat yang dibeli dari pabrikan asal Inggris, Gamma TSE Ltd, itu akan digunakan oleh TNI untuk menyadap rakyat Indonesia. Selain secara teknis peralatan tersebut tidak berfungsi untuk menyadap, panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah menegaskan netralitas TNI dalam pemilu.

"Jadi peralatan tersebut tidak akan digunakan untuk kepentingan politik praktis," katanya.

Sehari sebelumnya, Selasa (24/9/2013), Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga mengungkapkan hal senada dalam kesempatan yang berbeda di Markas Rindam Jaya, Jakarta. Ia menyatakan bahwa peralatan intelijen yang dibeli Kemenhan itu akan digunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

"Kita juga mengontrol. Kita juga punya Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara). Lemsaneg akan koordinasi dengan kita," ucapnya.

Purnomo juga menjelaskan bahwa peralatan yang dibeli dengan harga 5,6 juta dollar AS tersebut juga tidak akan digunakan untuk intelijen level bawah, seperti intelijen kriminal atau intelijen ekonomi.

Dengan kata lain, peralatan tersebut akan digunakan bagi intelijen strategis. "Itu terkait dengan intelijen strategis yang sifatnya itu untuk kepentingan keamanan negara, pertahanan negara," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com