Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Bawah Umur Bakal Tak Bebas Lagi Berkendara

Kompas.com - 24/09/2013, 17:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar program Police Goes to School untuk menekan penggunaan kendaraan oleh pelajar di bawah umur. Hal ini digelar menyusul maraknya kasus kecelakaan kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang melibatkan anak di bawah umur.

“Kita telah berkoordinasi untuk melaksanakan dan meningkatkan sosialisasi dengan Police Goes to School,” kata Kepala Bagian Produksi dan Dokumentasi Humas Polri, Kombes Hilman Thayib, di Mabes Polri, Selasa (24/9/2013).

Hilman mengungkapkan, sejumlah program telah disiapkan mulai dari kampanye keselamatan berkendara dan berlalu lintas di jalan yang akan diselenggarakan secara rutin hingga pengawasan penggunaan kendaraan. Upaya pengawasan tersebut nantinya akan dilakukan Babinkamtibmas di masing-masing satuan wilayah.

Ia menuturkan, menurut aturan Undang-Undang Lalu Lintas, anak berusia di bawah 17 tahun tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan. Pasalnya, mereka belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) karena baru bisa diperoleh setelah para pelajar berusia 17 tahun.

“Jika nanti masih ada anak yang menggunakan kendaraan, maka kita akan panggil orangtuanya agar diperingatkan untuk tidak menggunakan kendaraan,” ujarnya.

Selain itu, Mabes Polri juga akan meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap para pelajar yang menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Kegiatan razia tersebut nantinya akan difokuskan di lingkungan sekitar sekolah.

“Kita juga akan meningkatkan pengawasan terhadap praktik pembuatan SIM sehingga SIM tidak dapat dengan mudah untuk dibuat,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan melibatkan anak musisi Ahmad Dhani, AQJ alias Dul, terjadi di Km 8+200 Tol Jagorawi, kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013) dini hari. Mobil Lancer EX bernomor polisi B 80 SAL yang dikemudikan remaja berusia 13 tahun ini melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali sehingga menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah Jakarta menuju Bogor. Mobil itu kemudian menghantam mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TFM dan Avanza B 1882, yang melaju dari arah Jakarta menuju Bogor.

Akibat kecelakaan tersebut tujuh orang tewas dan sebelas orang mengalami luka-luka. Tujuh orang itu yaitu Robby Yaser Affan (35), Agus Surahman (31), Agus Wahyudi Hartono (40), Rizki Aditya Santoso (20), Komaruddin (42), Nurmansyah, dan Agus Komara (45). Adapun korban luka berat berjumlah sembilan orang, yaitu Dul (13), Zulheri (44), Abdul Qodir Mufti (17), Robi Anjar, Roejo Widodo (30), Pardumuan Sinaga (35), Noval Samudra (14), Nugroho Brury Laksono (34), dan Wahyudi (35). Korban luka saat ini dirawat di RS Meilia Cibubur dan RS Mitra Keluarga Cibubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com