Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 17 Rekomendasi Hasil Rakernas III PDI-P

Kompas.com - 08/09/2013, 17:02 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan baru saja berakhir. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara langsung menutup Rakernas tersebut setelah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membacakan 17 rekomendasi hasil Rakernas yang digelar mulai 6-8 September 2013, di Ancol, Jakarta.

Berikut adalah 17 rekomendasi hasil Rakernas PDI-Perjuangan.

1. Dalam rangka memantapkan ideologi bangsa, pemerintah hasil Pemilu 2014 diminta untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

2. Dalam rangka memantapkan kehiupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia, pemerintah Indonesia hasil Pemilu 2014 diminta membentuk suatu badan khusus untuk melaksanakan program sosialisasi dan pembudayaan empat pilar bangsa sebagai konsensus dasar bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pelaksanaan program tersebut dapat dikoordinasikan dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

3. PDI Perjuangan mengajak semua elemen bangsa untuk mengusulkan pengembalian kewenangan MPR dalam merancang, merumuskan, dan menetapkan garis-garis besar pembangunan nasional semesta berencana. Hal ini perlu dilakukan agar arah dan haluan pembangunan nasional tetap sesuai dengan ideologi Pancasila dan cita-cita negara.

4. Berkaitan dengan target pemenangan pemilu legislatif, PDI Perjuangan menargetkan perolehan suara sebesar 27,02 persen atau 152 kursi di DPR. Penetapan target ini dilakukan berdasarkan kalkulasi yang matang dengan mempertemukan berbagai variabel penting, seperti hasil perolehan suara PDI Perjuangan di Pemilu 1999, 2004, dan 2009, serta merujuk pada hasil konsolidasi organisasi partai, pemetaan basis politik dan dinamika daya saing partai peserta pemilu.

5. Untuk menjamin pembangunan nasional demi mewujudkan cita-cita Proklamasi 1945, PDI Perjuangan merekomendasikan prinsip dasar haluan penyelenggaraan pemerintahan negara tahun 2014-2019 melalui penyusunan pembangunan semesta dan berencana yang disusun sebagai penjabaran Pancasila 1 Juni, melalui jalan Trisakti. Berkaitan dengan itu, kepemimpinan nasional di periode tersebut harus memiliki kesamaan ideologi, memiliki agenda transformasi perekonomian nasional yang disusun berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, dan mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sosial.

6. Mendesak Pemerintah Indonesia bersama komunitas dunia melalui PBB untuk meningkatkan peran aktifnya dalam menyelesaikan krisis politik di Suriah, Mesir, dan kawasan Timur Tengah lainnya. Rakernas menolak intervensi serangan militer dan berbagai bentuk aksi yang melanggar kedaulatan wilayah politik suatu negara merdeka mana pun, serta mendesak Pemerintah Indonesia mencari solusi untuk mewujudkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

7. Menegaskan komitmen PDI Perjuangan untuk tidak membiarkan rakyat kecil menjadi korbal konflik sosial ataupun perlakuan tidak adil yang dialami oleh setiap warga bangsa, termasuk yang bekerja di luar negeri.

8. Mendesak pemerintah untuk secepatnya melakukan stabilisasi atas krisis pangan yang ditandai dengan tingginya harga kebutuhan pokok. Berkaitan dengan itu, diperlukan perombakan total terhadap politik pangan, menghentikan impor dan bertumpu pada swasembada nasional.

9.Berkaitan dengan krisis ekonomi akibat membengkaknya defisit transaksi berjalan, melemahnya rupiah, utang luar negeri yang besar, dan ketergantungan terhadap produk impor, Rakernas mendesak pemerintah untuk segera mengatasinya, memperkuat tingkat kepercayaan publik, dan menghasilkan kebijakan konkret, seperti perubahan APBN ekonomi yang memberikan kepastian bergeraknya perekonomian nasional.

10. PDI Perjuangan menentang kebijakan politik yang memiskinkan kaum buruh dan pekerja Indonesia. Mendesak dihapusnya sistem kerja outsourcing dan kontrak yang bertentangan dengan UU Ketenagakerjaan dan menolak politik upah murah.

11. Menyerukan kepada pemerintah untuk berani bersikap tegas dalam menegakkan hukum pada pihak yang mengancam kebebasan memeluk agama atau kepercayaan.

12. Meminta pemerintah untuk menjadikan kawasan perbatasan sebagai halaman terdepan NKRI. Pemerintah harus hadir untuk menjamin terlaksananya fungsi dasar negara di bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, dan percepatan peningkatan kesejahteraan di wilayah tersebut.

13. Berkaitan dengan politik legislasi yang akan diperjuangkan Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Rakernas merekomendasikan agar politik anggaran difokuskan untuk mengatasi kriris, mempercepat penyelesaian pembahasan RUU tentang Keperawatan. Selain itu, Rakernas juga merekomendasikan agar Fraksi PDI Perjuangan mempercepat penyelesaian pembahasan perubahan UU No 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, memastikan dilaksanakannya UU tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU BPJS, serta mendesak pemerintah untuk lebih serius membela TKI, khususnya yang terancam hukuman mati dan menyiapkan langkah yang diperlukan terhadap rencana deportasi ratusan ribu TKI dari Malaysia serta Arab Saudi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com