"Kita memang sebuah partai yang datang dari kalangan rakyat. Kita harusnya menyadari akibat datang dari rakyat, kita harus bekerja keras dibandingkan mereka yang sudah punya segala sesuatunya, baik logistik maupun kemampuan SDM yang lebih tinggi," ujar Mega dalam pidato penutupan Rakernas III PDI Perjuangan, di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (8/9/2013).
Namun, lanjut Mega, kondisi itu seharusnya tidak membuat para kader pesimistis. Ia mengingatkan perjuangan PDI Perjuangan pada tahun 1999. Saat itu, kondisi partai berlambang banteng moncong putih itu lebih sulit dibandingkan saat ini.
"Kalau di 2014 tidak mau bekerja dengan baik, bisa saja pada waktu akan datang, kita akan alami kesulitan lebih besar dari apa yang kita capai dari 1999-2009," ujar Mega.
Pada hari terakhir Rakernas ini, Mega terlihat cukup lelah. Pidato penutupnya kali ini tidak menunjukkan semangat yang sama seperti pada pidato pembukaan Rakernas pada Jumat (6/9/2013) lalu. Ketika itu, Mega berpidato 45 menit dengan sejumlah cerita-cerita tambahan seputar Jokowi dan Bung Karno di luar teks pidato yang telah dibuat.
Pada pidato kali ini, Mega tak menggunakan teks. Isi pidatonya lebih banyak mengingatkan kader-kader PDI Perjuangan untuk memenangkan Pemilu 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.