Ia menuturkan, kegiatan pengisian kuesioner tersebut bahkan sudah diujicobakan sejak tahun 2010 lalu di berbagai provinsi dan tidak ada masalah. Menurut Jane, dari hasil kuesioner tersebut akan terlihat apakah seorang siswa mengalami ketidakwajaran pada alat vitalnya. Penanganan medis pun akan segera diberikan ketika ada siswa yang bermasalah.
"Di gambar ini kan sudah jelas terlihat berapa ukuran normal alat reproduksi dalam umur tertentu. Melalui kuesioner ini kita bisa tahu tingkat kesehatan reproduksi peserta didik," ujar Jane.
"Jadi jika ada yang tidak wajar, bisa langsung ditangani oleh ahli. Pastinya akan dirahasiakan, hanya siswa dan ahli medis itu sendiri yang tahu," tambah dia.
Seperti diberitakan, kuesioner kesehatan yang di dalamnya terdapat gambar-gambar alat vital yang dibagikan kepada siswa SMP di Sabang, Aceh, menuai protes dari sejumlah orangtua siswa. Pihak sekolah mengaku kuesioner tersebut berasal dari dinas kesehatan. Dinas kesehatan menjelaskan, tujuan pembagian dan pengisian kuesioner tersebut adalah pemeriksaan kesehatan organ vital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.