JAKARTA, KOMPAS.com — Harta kekayaan yang dilaporkan Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko menuai berbagai reaksi masyarakat. Ada yang mempertanyakan asal usul harta fantastis lebih dari Rp 36 miliar itu. Ada pula yang memuji keterbukaan Moeldoko. Bagaimana tanggapan Moeldoko?
Dari awal, Moeldoko sadar bahwa sikapnya yang membuka hartanya itu bakal menuai reaksi dan tidak sedikit pertanyaan. Meski demikian, menurut dia, hal itu tidak akan mengubah dirinya menjadi tidak jujur.
"Mungkin karena kejujuran saya memiliki risiko, saya ditanya kanan kiri. Tidak apa-apa. Saya tidak akan mengurangi kejujuran saya. Jangan sampai karena saya dapat kritik kemudian saya tidak jujur. Saya tidak mau," kata Moeldoko dalam wawancara dengan Kompas TV, Harian Kompas, dan Kompas.com di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Moeldoko tak mau lagi menjelaskan asal usul hartanya itu. Alasannya, ia mengaku sudah secara gamblang menjelaskan ketika fit and proper test di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat. Hanya, ia meminta agar jangan dilihat total asetnya, tetapi bagaimana proses memilikinya.
"Menurut saya bukan besarannya, tapi bagaimana proses perjalanannya sehingga kekayaan saya seperti itu. Tapi, janganlah, saya tidak suka berbicara masalah itu karena kurang baik di hadapan prajurit saya," kata Moeldoko.
Seperti diberitakan, berdasarkan laporan kekayaan per 25 April 2012 saat Moeldoko menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, total harta Moeldoko yang dilaporkan lebih dari Rp 36 miliar. Harta itu berupa aset tanah dan bangunan, kendaraan, peternakan, logam mulia, batu mulia, dan bentuk lainnya.
Ketika fit and proper test, Moeldoko memastikan semua hartanya itu dari sumber yang sah. Paling besar, kata dia, hartanya berasal dari warisan orangtua istrinya yang kaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.