"(Koalisi) itu menjadi suatu kewajiban, jangankan di partai politik, di agama, sebagai umat juga ada," kata Yani, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini mengungkapkan, koalisi akan menambah kekuatan partai-partai Islam dalam mencuatkan gagasan politiknya. Meski di sisi lain ia sadari pembicaraan koalisi tersebut belum mencuat hingga saat ini. Menurutnya, waktu paling tepat untuk mewujudkan koalisi tersebut adalah setelah digelarnya Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun depan. Saat itu, partai Islam yang memperoleh suara tertinggi dapat menjadi motor mewujudkan koalisi tersebut.
Mengenai calon yang diusung, Yani mengatakan, partai-partai Islam memiliki sejumlah figur potensial. Ia mengusulkan para ketua umum partai Islam dimunculkan bersama tokoh nasional lainnya untuk mengikuti seleksi bersama calon presiden.
"Namanya kebersamaan harus ada langkah bersama. Ketua umum bisa diusulkan, atau tokoh lain seperti Mahfud MD, Jusuf Kalla, dan Jimly Asshidiqie," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah pengamat menilai saat ini adalah waktu yang tepat agar partai Islam berkoalisi mengusung satu calon presiden. Di antara sederet nama, sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dianggap yang paling tepat untuk diusung menjadi calon presiden dari koalisi partai Islam.
Koalisi partai Islam dianggap akan membawa keuntungan terkait perolehan suara secara nasional. Para pengamat menghitung perolehan suara nasional akan mencapai lebih dari 20 persen bila partai bernuansa Islam berkoalisi.
Selain PPP, PKB dan PKS juga menilai Mahfud MD layak dipertimbangkan untuk diusung menjadi calon presiden. Pasalnya, elektabilitas, kemampuan, dan integritas Mahfud dianggap memenuhi kriteria sebagai calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.