"Saya sendiri milih PKB karena sudah komunikasi dengan tokoh-tokoh lainnya. Mereka menyarankan saya lewat PKB saja," kata Mahfud MD saat menghadiri halal bihalal dan halaqoh alim ulama Majelis Silaturahim Ulama Rakyat (Masura) di Gedung Graha Mustika, Desa Getaspejaten, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (2/9/2013).
Mengapa Mahfud memilih PKB? Mahfud menjawab, selain karena dirinya adalah kader PKB sebelum keluar dari partai pada tahun 2008 untuk menjadi Ketua MK, dia juga sudah merasa senyawa dengan jiwa politik NU dan PKB.
Mahfud menegaskan, sejak masih kecil dunianya diisi dengan kehidupan bersama Nahdliyin. Selain itu, partai yang didirikan Gus Dur itu dipandangnya sebagai satu-satunya partai yang ke depan akan laris di kelas menengah.
"Gagasan pluralisme dan demokrasi Gus Dur yang diterima di kalangan Nahdliyin, juga diterima seluruh lapisan masyarakat. Pada pemilu sebelumnya, PKB mendapat 4,5 persen suara. Tapi hasil survey saat ini menempatkan PKB pada posisi 4 besar dengan 6,7 persen," terangnya.
Namun demikian, Mahfud mengaku tetap mengapresiasi konvensi yang dilakukan oleh Partai Demokrat. Menurutnya, konvensi membuka peluang bagi semua tokoh untuk ikut seleksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.