Pasalnya, lanjut Ryass, Mahfud MD adalah figur yang memiliki komitmen kuat dan merasa lebih tepat untuk maju sebagai calon presiden dari luar konvensi Demokrat. Dengan begitu, kata Ryass, Mahfud kini seakan menjadi milik semua partai dan bebas bergerak menyiapkan langkah menghadapi Pemilihan Umum Presiden tahun depan.
"Saya menghargai Mahfud tak ikut konvensi. Menurut saya, ini adalah pilihan, Mahfud merasa lebih puas bersosialisasi tanpa bendera partai," kata Ryass saat menggelar jumpa pers di Kantor MMD Initiative, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menuturkan, secara personal, kapasitas Mahfud MD tak dapat diragukan. Selain bersih dan tak elitis, Mahfud merupakan figur langka karena pernah duduk sebagai anggota legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
"Walau secara historis dia (Mahfud MD) merupakan bagian dari PKB, tapi Mahfud merasa lebih mudah menjadi milik banyak partai. Intinya adalah, Mahfud MD ingin melihat dirinya secara utuh," ujar Ryass.
Seperti diketahui, Mahfud MD memutuskan untuk tidak mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Keputusan itu disampaikannya di depan Komite Konvensi saat menghadiri Pra-Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Wisma Kodel Jakarta, Kamis (29/8/2013). Ada sejumlah alasan yang membuatnya batal untuk mengikuti konvensi. Salah satu alasannya, seperti yang sudah pernah disampaikan sebelumnya, adalah belum jelasnya mekanisme konvensi.
"Ada pertanyaan di benak saya yang sampai sekarang belum terjawab meski saya sudah menyampaikannya, langsung kepada anggota komite maupun melalui media massa, yakni mengenai hak dan kewajiban peserta konvensi dan partai demokrat, terutama setelah konvensi selesai dan pemenangnya sudah ditetapkan serta hasil pemilu legislatif sudah selesai," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, selama ini dirinya hanya mendengar penjelasan mengenai mekanisme konvensi secara lisan. Penjelasan yang diterimanya pun kerap berganti-ganti dan tidak konsisten. Usai menyampaikan keputusannya, Mahfud langsung pergi meninggalkan ruangan. Tak ada sesi tanya jawab. Saat diikuti para wartawan setelah keluar ruangan, Mahfud juga enggan memberikan jawaban apapun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.