Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jokowi Capres yang Paling Diinginkan?

Kompas.com - 30/08/2013, 09:38 WIB

KOMPAS.com
- Eman Sulaeman Nasim, pengajar FISIP Universitas Indonesia dan Direktur IndonesiaChannel, berbagi pendapat seputar melesatnya popularitas Jokowi.

Mencuatnya nama Joko Widodo atau Jokowi, yang baru sekitar satu tahun menjadi gubernur ibu kota negara Republik Indonesia, Jakarta, adalah sebuah bukti, masyarakat saat ini membutuhkan figur pemimpin yang benar-benar mau bekerja, dan melayani rakyat serta bangsa dan negara. Bukan pemimpin yang hanya pandai bicara di depan televisi, mengaku paling peduli rakyat, mengaku pahlawan dan penyelamat bangsa, tetapi kenyataannya no action talk only.

Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mau bekerja melayani rakyat, bukan minta dilayani. Saat ini bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mau mendengar apa keluh kesah dan problema rakyatnya setelah itu bekerja keras menyelesaikan problema rakyatnya.

Saat ini bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas, tetapi manusiawi. Sebelum menegakkan peraturan, rakyat diberikan pengertian dan penyadaran. Jika bisa memperbaiki diri, diberi kesempatan. Pemerintah membantu memberikan solusi dari persoalan tersebut.

Apa yang dilakukan Jokowi selama satu tahun ini sudah hampir sesuai dengan harapan rakyat akan sosok pemimpin yang dirindukan. Jokowi melakukan kegiatan komunikasi yang sangat baik. Ia berusaha mendapatkan informasi langsung dari sumbernya, mengecek kondisi lapangan dan kondisi rakyat yang dipimpinnya tanpa rekayasa. Mendengarkan dan menyimak keluh kesah beserta problema mereka. Satu per satu permasalahan diurai, diselesaikan. Program prorakyat dilanjutkan. Jika ada kelompok masyarakat yang menghalangi programnya dan mengganggu masyarakat lainnya, Jokowi menjelaskan program kerjanya sehingga rakyat tahu tujuannya. Rencana anggaran dibuat transparan.

Pada dasarnya, rakyat akan mendukung program kerja untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan keluarga ataupun kerabat penguasa.

Apa yang dilakukan oleh Jokowi dirasakan manfaatnya untuk rakyat. Seperti penertiban Waduk Pluit, penertiban Pasar Tanah Abang, pembangunan Kampung Deret, pembangunan rumah susun, dan beberapa program lainnya.

Hal lainnya, masyarakat senang melihat dan menyaksikan pemimpin yang tidak berambisi. Masyarakat suka kepada pemimpin yang loyal serta setia. Meski berbagai survei politik menunjukkan Jokowi paling didukung rakyat Indonesia menjadi presiden, toh Jokowi berbeda dengan yang lainnya. Jokowi tidak menunjukkan ambisinya ingin menjadi presiden. Dia justru mempersilakan masyarakat bertanya kepada ketua umum partai politiknya, Ibu Megawati. Sikap Jokowi seperti ini semakin menambah rasa simpati.

Hal lainnya yang disukai masyarakat, Jokowi pandai mengolah EQ (emotional quotient). Jokowi pandai mengendalikan emosi dan memberikan jawaban menyejukkan. Seorang pemimpin juga tidak baik terlalu memperlihatkan sikap mellow. Berpura-pura menangis melihat penderitaan rakyat.

Hal yang tidak kalah pentingnya, sikap Jokowi menghormati profesi wartawan menjadikan sepak terjang Jokowi terus diekspos wartawan. Apa yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta diketahui oleh hampir seluruh rakyat Indonesia. Gaungnya bergema hingga ke mancanegara. Ini semua membuat rakyat Indonesia menjadi semakin simpati kepada Jokowi.

Itulah sebagian alasan mengapa sekarang hampir sebagian besar rakyat Indonesia berharap Jokowi kelak bisa memimpin negeri ini.


Eman Sulaeman Nasim, Pengajar FISIP UI, Direktur IndonesiaChannel, Tinggal di DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com