"Yang jelas, kata-kata kongkalikong atau kerja sama untuk audit kedua hambalang ini tidak pernah terjadi. Saya sendiri tidak pernah lakukan itu," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Kamis (29/8/2013).
Agus mengaku tidak mau menilai audit tersebut janggal atau tidak. Ia hanya menegaskan bahwa pada kenyataannya 15 nama anggota Komisi X DPR yang sebelumnya disebut ikut memuluskan penganggaran proyek Hambalang tidak ada dalam audit yang dimiliki Komisi X.
"Adapun ada yang tadi disampaikan dari beberapa teman di media, ada audit yang sebelumnya ada, barangkali bukan wilayah kami karena kami tidak harus campuri urusan bagaimana proses itu terjadi," kata politisi Partai Demokrat itu.
Komisi X DPR, lanjutnya, berharap agar pimpinan DPR meminta klarifikasi ke BPK terkait beredarnya dua versi audit Hambalang tersebut.
Seperti diketahui, BPK menyerahkan audit tahap II Hambalang kepada pimpinan DPR, Jumat (23/8/2013). Sebelum audit diserahkan secara resmi ke DPR, sudah ada terlebih dulu bocoran dokumen ringkasan hasil audit setebal 77 halaman yang diterima wartawan.
Di dalam audit tersebut, terdapat 15 nama anggota DPR yang terlibat dalam penganggaran proyek Hambalang. Namun, audit yang diterima DPR ternyata berbeda. Meski dengan redaksional yang hampir mirip, bagian 15 nama itu hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.