Endriartono mengungkapkan, alasannya keluar dari partai besutan Surya Paloh itu adalah karena Partai Nasdem belum memiliki mekanisme yang jelas untuk menjaring calon presiden.
"Jadi walaupun nantinya Partai Nasdem berhasil meraih suara 20 persen, mekanisme untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan menjadi presiden itu belum ada," kata Endriartono seusai menjalani pra-Konvensi Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Oleh karena itu, Endriartono mengaku lebih memilih untuk mengikuti konvensi yang digelar Partai Demokrat yang menyediakan kesempatan lebih besar baginya untuk menjadi calon presiden.
Mantan Panglima TNI itu juga sempat menyindir sistem di banyak parpol yang banyak mengusung ketua umum sebagai calon presiden. Menurutnya, dengan sistem seperti itu, tokoh-tokoh baru yang tidak mempunyai modal akan sulit untuk bersaing.
"Sistem kita ini kan harus pakai parpol untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Jadi, parpol harusnya memberi kesempatan yang sebesar-besarnya kepada para kader. Jadi jangan karena mereka pendiri partai dan ketua umum bisa jadi capres," kata Endriartono.
Pra-Konvensi Partai Demokrat adalah sebuah tahapan sebelum dimulainya konvensi. Tiap peserta dipanggil secara bertahap untuk diwawancarai oleh 17 orang Komite Konvensi. Hari ini, Komite Konvensi memanggil empat peserta. Selain Endriartono, Komite Konvensi juga mengundang Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, mantan Menpora Hayono Isman, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman. Sebelumnya, Komite sudah mengundang Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal untuk mengikuti proses pra-Konvensi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.