Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi Rubiandini: Saya "Ditembak" dari Samping...

Kompas.com - 26/08/2013, 18:41 WIB
Fitri Nur Arifenie

Penulis

Sumber Kontan

Anda tahu kedatangan KPK?
Saya juga tidak tahu. Pada malam kejadian itu, tiba-tiba KPK datang ke rumah saya. Saya tidak tahu kalau ada uang di dalam tas. Uang itu ditaruh di tas golf dan dia (Deviardi alias Ardi) kan datang ke rumah saya hanya sebatas untuk ngobrol. Ketika dia (Ardi) di rumah, KPK sudah langsung di pintu.

Di media beredar kabar yang membawa uang sudah pergi dan bapak terima uang itu?
Saya tidak tahu apa-apa. Selama ini saya tidak pernah terima uang sebesar itu. Saya tidak tahu ada uang. Uang ditaruh di tas golf dan tas golf tersebut diletakkan di ruangan saya karena kami ngobrol di rumah. Tidak ada kaitannya sama proyek. Jadi, kabar dari Johan Budi itu salah semua.

Bapak kenal Komisaris PT Kernel Oil (Simon G Tanjaya)?
Saya tidak kenal Simon. Saya belum pernah ketemu dengan Simon, tetapi saya memang sudah lama kenal dengan orang Kernel Oil yang di Singapura. Mereka suka konsultasi hal-hal teknis terkait dengan minyak. Pertemuan saya dengan orang Kernel Oil di Singapura bukan untuk proyek ini itu, melainkan murni soal teknis yang kebetulan waktunya hampir bersamaan. Tetapi tidak ada omongan soal itu (uang suap tender kondensat).

Bagaimana dengan pengacara, kami dengar tidak disiapkan oleh SKK Migas?
Pengacara masih famili saya. Saya belum bisa kasih kontaknya karena masih dibentuk timnya. Sekarang terserah kalau dari kantor (SKK Migas) sudah tidak peduli. Saya tidak peduli, apakah saya mau diputus hubungan kerja atau tidak dapat pesangon sekalipun.

Masalah surat dan isu-isu yang berkembang?
Saya di tahanan tidak memegang alat, atau telepon seluler sama sekali. Jadi saya mau menulis pakai apa. Saya belum pernah diperiksa sebagai terdakwa, itu (yang ngomong) mereka saja yang di luar. Selama ini saya diperiksa sebagai saksi.

Setelah kasus ini selesai, apa yang akan Anda lakukan?
Setelah ini saya tetap ingin kembali ke ilmu dan pengetahuan saya. Tetap tidak ke birokrat. Saya ingin menyumbangkan profesionalisme, entah di asosiasi ataupun dunia pendidikan. Saya ingin menyumbangkan ilmu saya untuk kebaikan negeri ini, mungkin saya akan bergabung dengan NGO. Saya akan tetap memberi yang bisa saya berikan untuk bangsa ini.

Sampai kapan di KPK?
Mungkin sekitar 4 bulan. Mereka bilang waktu investigasi 4 bulan, ya sudah saya jalani saja semuanya sesuai dengan hukum. Selama 4 bulan ini saya tidak bisa apa-apa, semua digeledah bahkan yang milik saya pribadi ikut disita. Biarkan hukum berjalan, nanti mereka juga tahu. Saya punya daftarnya mana yang uang saya, mana yang bukan.

Kalau ada yang mendiskreditkan saya, tolong dikonter balik karena di media banyak yang keliru. Selebihnya yang terkait proses hukum biarkan saja berjalan, saya sudah ikhlas. Ikhlas dan tegar. Memang setiap manusia itu akan diuji atas apa yang diucapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com