YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa mengajak seluruh komponen bangsa untuk kembali berpijak kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar (UUD) 1945. Karena, UUD 1945 dan Pancasila bukanlah sekadar deret huruf yang tercetak dalam sebuah buku, juga bukan hanya teriakan di kala upacara, tetapi sebuah pegangan hidup berbangsa dan bernegara.
"Dari hari ke hari saya melihat hal yang cukup menyedihkan, lambat laun kita tidak lagi erat memegang Pancasila yang menjadi landasan filosofis bangsa dan sistem kenegaraan sendiri berdasarkan UUD 1945," kata Ali Masykur Musa pada Haul Mbah Dalhar dan Mbah Mad Watucongol, menanggapi Hari Konstitusi Indonesia yang jatuh pada hari Minggu (18/08/2013).
Menurut Cak Ali, panggilan akrabnya, hal-hal itu terlihat di banyak kebijakan pemerintah dan perilaku masyarakat. Katanya gotong royong, faktanya individual; katanya ekonomi kekeluargaan, nyatanya kapitalis. Akibatnya, Indonesia kehilangan kepercayaan dan jati diri bangsa. "Hal ini berakibat yang tidak sepele, hilangnya rasa kebangsaan sementara sikap individualisme di masyarakat semakin tinggi," terang tokoh muda NU ini.
Saat ini, kata Cak Ali, jelas terlihat, Indonesia yang telah didirikan oleh para pahlawan bangsa dengan susah payah ini semakin jauh dari tujuan semula, yakni membentuk negara kebangsaan untuk kesejahteraan. "Lihat saja, ekonomi berkiblat ke pasar bebas dan demokrasi yang liar tidak menyentuh kesejahteraan rakyat. Mari kita kembali dan jalankan sepenuhnya Pancasila dan UUD. Hanya dengan cara itu negara kita akan selamat," ajaknya. Hanya dengan cara itu kebesaran dan kemandirian bangsa dapat tercapai, tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.