JAKARTA, KOMPAS.com — Mayoritas umat Islam Indonesia merindukan untuk menjalani awal puasa dan hari raya Idul Fitri secara serentak oleh semua kalangan. Hal ini terungkap dari penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini.
Peneliti LSI, Rully Akbar, mengatakan, sebanyak 74,78 persen publik berharap ingin Indonesia merayakan Lebaran di hari yang sama di seluruh Indonesia. Kerinduan itu dinyatakan mayoritas responden di semua segmen yakni 65-85 persen responden di setiap segmen menginginkan hal yang sama.
"Kerinduan itu dirasakan oleh pria atau wanita, penduduk desa atau kota, pendidikan rendah atau tinggi, bahkan juga keluarga besar NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah," kata Rully dalam jumpa pers di Kantor LSI, Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Di luar itu, Rully melanjutkan, sebanyak 70,30 persen masyarakat responden meyakini bahwa suatu saat ulama atau pimpinan ormas Islam bersepakat menentukan awal puasa dan Lebaran sejak jauh hari. Menurutnya, syarat yang dibutuhkan adalah kesepakatan pimpinan ormas, ahli fiqih dan ilmuwan di masing-masing ormas itu untuk menyamakan metode dengan menggunakan sebanyak mungkin kemampuan ilmu pengetahuan yang sudah bisa memprediksi waktu.
"Sementara peran pemerintah yang minimal, yang konsisten hanya terlibat dalam penentuan tanggal merah di sistem kalender 1 Januari akan ikut mempercepat kesepakatan itu," ujarnya.
LSI mengadakan survei khusus mengenai penentuan awal Ramadhan dan hari raya Idul Fitri melalui quick poll pada 13-14 Agustus 2013. Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin error sekitar 2,9 persen.
Survei ini dilakukan di 33 provinsi di Indonesia untuk memperkuat data dan analisis. LSI juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dan metode analisis media, focus group discussion, serta wawancara mendalam.
LSI mengadakan survei ini karena merasa publik perlu diketahui keinginannya terkait penentuan awal Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Selama ini hal itu hanya menjadi perdebatan antarormas dan ulama tanpa pernah mengekplorasi persepsi mayoritas publik Indonesia mengenai polemik awal puasa dan Lebaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.